Google Rilis Teknologi Generative AI di Workspace, Ini Manfaatnya

Jakarta, FORTUNE – Google secara resmi meluncurkan fitur kecerdasan buatan generative AI pada platform Workspace miliknya. Raksasa pencarian itu seperti tidak ingin ketinggalan dalam inovasi model AI tersebut dengan perusahaan teknologi lain.
Dalam siaran persnya, dikutip Kamis (16/3), Google menyebut generative AI sebagai permulaan telah hadir pada Docs dan Gmail untuk membantu orang menulis.
Berbagai fitur tersebut dapat dimanfaatkan pengguna untuk sejumlah kasus. Seorang profesional dalam bidang sumber daya manusia (HR), misalnya, dapat membuat draf deskripsi pekerjaan melalui Google Worksplace berbasis AI tersebut. Caranya cukup dengan menuliskan topik yang ingin ditulis, dan draf akan langsung dibuat secara otomatis oleh mesin.
Selain itu, bagi pengguna yang ingin melamar pekerjaan baru juga dapat dibantu oleh fitur generative AI dalam platform Google.
Contoh lain, seorang pengguna yang telah menuliskan beberapa catatan di ponsel saat menghadiri suatu rapat, dan ingin mengubahnya menjadi ringkasan yang lebih jelas untuk dibagikan kepada timnya.
“Google menambahkan kemampuan generative AI baru untuk membantu pengguna menulis ulang pada berbagai skenario seperti contoh-contoh tadi dan banyak kemungkinan lainnya,” kata CEO Google Cloud, Thomas Kurian.
Inisiatif Google

Menurut Thomas, Google akan menghadirkan pengalaman generative AI baru ini pada Google Workspace kepada penguji tepercaya secara bergilir sepanjang tahun sebelum menyediakannya untuk publik.
Google secara keseluruhan menyatakan kepuasannya terhadap potensi generative AI.
“Terobosan dalam generative AI secara mendasar mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi, dan di Google kami telah mengembangkan large language model secara bertanggung jawab sehingga kami dapat menghadirkannya dengan aman ke produk kami,” katanya.
Google sebenarnya telah menyematkan AI pada Google Workspace melalui sejumlah fitur. Sebut misal, Smart Compose dan Smart Reply pada Gmail yang memungkinkan penghematan waktu, juga ada juga yang dapat membuat ringkasan otomatis pada Google Docs.
Generative AI

Kepopuleran ChatGPT di jagat maya dianggap telah berhasil menjadi petunjuk ihwal teknologi generative AI. Lantas, apa itu generative AI? Apa saja aplikasi perangkat lunak yang telah mengadopsi model kecerdasan buatan?
Untuk mencari tahu definisinya, Fortune Indonesia mencoba untuk mengoreknya dari bintang panggung itu sendiri, yakni ChatGPT. Namun, jawaban dari platform chatbot tersebut tidak mentah-mentah dikutip, tapi telah melalui proses penyuntingan untuk kejelasan.
Generative AI merupakan jenis kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan karya-karya baru secara otomatis, mulai dari gambar, musik, atau teks.
Mengapa teknologi AI tersebut dapat memproduksi karya-karya dimasud? Mudah saja. Sistem tersebut memang telah dilatih untuk mempelajari pola-pola dari kumpulan data yang telah diberikan sebagai modal 'belajar'.
Nantinya, sistem dalam generative AI akan menciptakan algoritme canggih yang memungkinkannya menghasilkan sejumlah karya berbasis data telah ada tersebut. Sistem ini mampu menghasilkan variasi karya yang unik, dan berbeda dari karya asli sehingga tidak hanya meniru data yang tersedia.
Sederhananya, generative AI dapat dianggap sebagai mesin mendiri pembuat karya kreatif yang terus belajar.