02 January 2023
Jakarta, FORTUNE – Kehadiran para whale dalam aset kripto kerap menjadi topik hangat baik ketika situasi pasar naik maupun turun. Pasalnya, whale seringkali ditengarai menjadi faktor pendorong kinerja pasar aset digital.
Istilah whale merujuk kepada sejumlah investor yang menggenggam Bitcoin ataupun aset kripto lain dalam jumlah signifikan. Ketika sederet investor ini melakukan aksi jual atau beli, mereka kemungkinan besar membuat heboh bahkan menganggu harga aset kripto di pasar, sebagaimana dikutip dari laman Pluang.
Dalam bahasa inggris, istilah whale ini sebenarnya memiliki arti paus. Mereka disebut demikian karena layaknya seekor paus yang bisa menciptakan ombak di laut hanya dengan mengibaskan ekornya saja. Sedangkan, ikan yang lebih kecil mau tak mau harus mengikuti ombak tersebut.
Jadi, whale merupakan sebutan untuk seseorang ataupun kelompok yang memegang aset kripto dalam jumlah besar, serta memiliki kemampuan untuk memengaruhi pergerakan pasar secara signifikan, demikian laman Coinvestasi. Volatilitas dan likuiditas di pasar aset kripto seringkali dipengaruhi oleh keputusan para whale.
Sebagai bukti, menurut BitInfoCharts, pada kuartal pertama 2021 hanya terdapat tiga dompet yang memiliki 7,18 persen dari semua Bitcoin yang beredar dengan nilai sekitar US$74 miliar. Sedangkan, 100 dompet teratas menguasai sekitar sepertiga dari semua pasokan Bitcoin dengan nilai US$342 miliar.
Pengaruh whale di pasar
Menurut laman Zipmex, aktivitas para whale sanggup memberikan pengaruh besar bagi pasar aset kripto.
Dalam praktiknya, ketika menjual ataupun membeli aset kripto, para whale cenderung melakukannya dengan nominal besar. Dengan begitu, perubahan harga secara mendadak dan signifikan dapat terjadi pada pasar aset kripto.
Sebut misal, ketika whale melakukan aksi beli dalam jumlah yang besar untuk kripto tertentu, disinyalir dapat menaikkan harga aset tersebut. Situasi ini mungkin karena pasar beroleh sinyal bahwa aset kripto tengah mengalami permintaan tinggi.
Jadi, secara sederhana, whale yang melakukan pembelian atau penjualan aset kripto itu pada gilirannya akan memberikan pengaruh bagi pasar.
Sosok whale dalam aset kripto
Setelah dibahas mengenai istilah whale, serta pengaruhnya terhadap pasar kripto, mungkin yang menjadi pertanyaan adalah siapa saja sosok whale tersebut. Menurut situs web Coinvestasi, whale dapat terbagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari platform pertukaran, institusi, hingga individu.
Namun, tidak semua whale bisa diketahui. Sebab, sebagian besarnya tidak aktif dan identitasnya pun tidak diketahui. Menariknya, berdasarkan data, 64 dari 100 alamat (address) teratas belum pernah melakukan penarikan atau transfer Bitcoin.
Tetapi, secara umum berikut sejumlah sosok whale di pasar aset kripto, sebagaimana dilansir dari laman Coinvestasi.
- Platform pertukaran
Platform pertukaran aset kripto disinyalir terus meningkatkan cadangan Bitcoin mereka selama bertahun-tahun, dan menjadikannya termasuk sebagai pemilik Bitcoin terbesar. Mereka melakukannya untuk meningkatkan likuiditas pada platform, dan memungkinkan lebih banyak perdagangan.
Menurut analisis dari TokenAnalyst pada 2019, sekitar 6,7 persen Bitcoin yang beredar disimpan di dompet milik exchanger. Sebagai bukti, empat dari enam dompet Bitcoin terbesar adalah milik Binance, Bitfinex, dan OKEx.
- Institusi
Kelompok institusi dapat dibagi lagi menjadi beberapa subkelompok, seperti perusahaan nirlaba, serta perusahaan dana yang mewakili investor terakreditasi.
Salah satunya Grayscale. Perusahaan manajer aset digital itu mengenggam 654.600 Bitcoin. Dalam arti lain, anak usaha Digital Currency Group ini sekaligus sebagai perusahaan dana Bitcoin terbesar di dunia.
- Individu
Beberapa individu terkemuka membeli Bitcoin lebih awal ketika harganya masih terjangkau.
Cameron dan Tyler Winklevoss diyakini telah menginvestasikan US$11 juta dalam Bitcoin pada 2013 dengan harga US$141 per koin. Pendiri platform pertukaran Gemini itu telah menguasai 78.000 BTC dengan nilai US$3,5 miliar.
Laman Zipmex menyebutkan sejumlah miliarder yang turut menjadi whale dalam aset kripto. Berikut daftarnya:
- Matthew Roszak (Pendiri Bloq, perusahaan blockchain)
- Tim Draper (Pemodal ventura)
- Michael Saylor (CEO MicroStrategy)
- Barry Silbert (CEO Digital Currency Group)
- Satoshi Nakamoto
Satoshi Nakamoto, Pencipta pseudonim Bitcoin, disinyalir ikut menjadi whale dalam pasar aset kripto.
Menurut peneliti aset kripto, Sergio Demian Lerner, Nakamoto bisa jadi telah menambang lebih dari 1 juta BTC pada Januari–Juli 2009.
Related Topics
Related Articles