TECH

Bantu Lawan Hoaks Pemilu 2024, Google Indonesia Hibahkan Dana Rp26M

Google menggelar sejumlah program pelatihan untuk warga RI.

Bantu Lawan Hoaks Pemilu 2024, Google Indonesia Hibahkan Dana Rp26MGoogle. (Shutterstock/Thaspol Sangsee)
08 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Google Indonesia menyatakan bakal memberikan pendanaan total US$1,7 juta atau lebih dari Rp26 miliar untuk memerangi misinformasi dalam ajang Pemilu 2024 melalui dua lembaga publik di dalam negeri.

Dalam siaran persnya, Rabu (7/12), Google Indonesia menyatakan pendanaan US$1,2 juta akan diberikan kepada Cek Fakta, konsorsium pengecek fakta yang terdiri dari 24 organisasi berita, dan GNI Indonesia Training Network.

Dana tersebut digunakan untuk membantu redaksi, jurnalis, dan pemeriksa fakta dengan keterampilan serta alat-alat yang dibutuhkan menjelang pesta politik nasional pada 2024.

Selain itu, Google melalui lembaga filantropi Google.org memberikan dukungan US$500 ribu kepada Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) untuk menjalankan program Akademi Digital bagi Lansia dan Remaja Cerdas pada 2023.

“Program ini akan memberdayakan kelompok pemilih rentan, seperti pemilih pemula serta pemilih lanjut usia, agar dapat lebih memahami dan menyikapi konten yang mereka lihat di internet,” kata Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf.

Atasi misinformasi

Layanan Google (Google One, Gmail, Chrome, Duo, Meet, Duo, Ads) ikon aplikasi di layar smartphone iPhone. Google adalah mesin pencari internet terbesar di dunia. Shutterstock/Primakov
Layanan Google (Google One, Gmail, Chrome, Duo, Meet, Duo, Ads) ikon aplikasi di layar smartphone iPhone. Google adalah mesin pencari internet terbesar di dunia. Shutterstock/Primakov

Randy menyatakan Google telah menggelar serta mendanai pelbagai program untuk redaksi, mahasiswa, orang tua, dan anak sekolah selama lebih dari tujuh tahun demi menciptakan kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan mengecek fakta.

Menurutnya, itu dilakukan demi merespons pembaca dan konsumen yang biasanya menemukan banyak informasi yang meragukan.  

Pada saat bersamaan, Google turut mengumumkan kerja sama dengan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) untuk mengembangkan Safer Internet Lab.

Program itu akan meneliti dan menganalisis sumber serta pola misinformasi dan disinformasi yang bertujuan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu provokatif sebelum berkembang menjadi masalah lebih besar.

“Sekarang, kami juga mencoba mengatasi masalah misinformasi dan disinformasi ini di tingkat hulu. Kami harap para peneliti dan partner di Safer Internet Lab dapat membuat laporan dan menciptakan solusi potensial, yang akan membantu para pembuat kebijakan serta pengecek fakta untuk memahami bagaimana dan dari mana sumber masalah ini agar kepercayaan publik tetap terjaga,” ujarnya.

Inisiatif pelatihan

DNS membantu pengguna dalam melakukan kegiatan browsing di google
ilustrasi cara kerja DNS (unsplash.com/Nathana Rebouças)

Related Topics