TECH

Binance & Sejumlah Investor Global Bantu Elon Musk Akuisisi Twitter

Total dukungan belasan investor mencapai lebih dari US$7 M

Binance & Sejumlah Investor Global Bantu Elon Musk Akuisisi TwitterIlustrasi Twitter dan Tesla. Shutterstock/Mundissima
09 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Binance dan sejumlah investor ternama membantu Elon Musk dalam mengakuisisi Twitter. Partisipasi sejumlah investor itu bakal menjadikan Twitter lebih dari sekadar platform media sosial.

Dikutip dari CoinTelegraph, Senin (9/5), Binance, misalnya, berkomitmen menyuntikkan US$500 juta atau lebih dari Rp7 triliun dalam investasi bersama di Twitter.

Platform pertukaran aset kripto terbesar itu merupakan satu dari belasan investor dalam akuisisi Twitter. Investor seperti Sequoia Capital Fund dan Fidelity Management and Research Company juga terlibat dalam pembelian menghebohkan itu.

Sebelumnya, Elon Musk resmi membeli Twitter dengan harga US$44 miliar atau lebih dari Rp641 triliun, Senin (25/4). Di sisi lain, Twitter dalam pernyataan resminya menyatakan sepakat atas akuisisi tersebut.

Laman Reuters memerinci Elon Musk yang berhasil mengamakankan dukungan pendanaan untuk mengambil alih Twitter. CEO Tesla ini menyediakan komitmen pembiayaan US$27,25 miliar, termasuk di dalamnya US$7,14 miliar dari 19 investor.

Lalu, Musk juga beroleh pinjaman dari Morgan Stanley yang terkait dengan saham Tesla sebesar US$6,25 miliar. Dia juga meraup dukungan bank hingga US$13 miliar dalam bentuk pinjaman yang dijamin dengan saham Twitter.

Berikut daftar 19 investor yang menyokong akuisisi Twitter.

  1. A.M Management Consulting (US$25 juta)
  2. AH Capital Management (US$400 juta)
  3. Aliya Capital Partners (US$360 juta)
  4. BAMCO (US$100 juta)
  5. Binance (US$500 juta)
  6. Brookfield (US$250 juta)
  7. DFJ Growth IV Partners (US$100 juta)
  8. Fidelity Management & Research Company (US$316 juta)
  9. Honeycomb Asset Management (US$5 juta)
  10. Key Wealth Advisors (US$30 juta)
  11. Lawrence J.Ellison Revocable Trust (US$1 miliar)
  12. Litani Ventures (US$25 juta)
  13. Qatar Holding (US$375 juta)
  14. Sequoia Capital Fund (US$800 juta)
  15. Strauss Capital LLC (US$150 juta)
  16. Tresser Blvd 402 LLC (Cartenna) (US$8,5 juta)
  17. Vy Capital (US$700 juta)
  18. Witkoff Capital (US$100 juta)
  19. Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal (US$1,89 miliar)

Alasan investasi

Aplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)

Seorang Juru Bicara Binance mengatakan perusahaan melihat peluang yang luar biasa untuk membantu Twitter dalam memperluas kemampuannya, terutama dalam pengembangan teknologi Web3.

"Kami percaya bahwa Web3 mungkin memiliki peran yang sama pentingnya di masa depan platform media sosial, termasuk Twitter," demikian pernyataan Binance kepada Blockworks. “Fokus Web3 pada desentralisasi dapat membantu memfasilitasi transparansi, akuntabilitas, dan kebebasan berekspresi yang lebih besar bagi semua pengguna.”

Perusahaan saat ini sedang mengumpulkan tim untuk berfokus pada bagaimana blockchain dan aset kripto dapat membantu Twitter dan platform media sosial lainnya.

Kavita Gupta, Pendiri Delta Blockchain Fund, berpendapat partisipasi Binance sebagai keputusan cerdik. Ia meramalkan Twitter kelak akan memiliki fitur dompet untuk mengelola token virtual termasuk transaksi aset yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT).

Sementara, perwakilan Fidelity Management & Research Company enggan berkomentar tentang investasinya di Twitter. "Kami tidak membahas perusahaan atau keputusan investasi tertentu," ujarnya.

Fidelity Investments baru-baru ini meluncurkan blockchain dan exchange-traded fund atau ETF metaverse, membuat literasi keuangan di Decentraland, dan mengumumkan kebijakan yang memungkinkan pekerjanya mengalokasikan sebagian dari tabungan pensiunnya ke Bitcoin.

Lalu, Sequoia Capital Fund belum lama ini mengatakan akan merilis pendanaan yang secara khusus berfokus pada token dan aset digital.

Related Topics