TECH

Gross Merchandise Value (GMV): Pengertian & Cara Menghitung

GMV menunjukkan perkembangan bisnis startup e-commerce.

Gross Merchandise Value (GMV): Pengertian & Cara MenghitungIlustrasi : dagang elektronik (Dok.Shutterstock)
11 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Nilai barang dagangan kotor (gross merchandise value/GMV) merupakan istilah yang mesti dipahami dalam ranah industri digital. Indikator tersebut menunjukkan kinerja bisnis perusahaan rintisan termasuk e-commerce.

Dikutip dari Investopedia, GMV adalah nilai total barang dagangan yang terjual selama periode waktu tertentu melalui platform perdagangan yang berbasis customer-to-customer (C2C).

GMV ini menunjukkan pertumbuhan bisnis platform tersebut. Di saat sama, indikator itu juga memperlihatkan seberapa banyak situs tersebut digunakan untuk menjual barang dagangan orang lain.

Dalam konteks jual-beli daring, GMV biasanya dijadikan sebagai ukuran untuk menentukan kesehatan bisnis platform tersebut, menurut laman ekrut.com.

Sedangkan, dalam bisnis ritel, GMV dapat memberi informasi mengenai pertumbuhan dari periode bulanan atau tahunan. Hal ini terutama menunjukkan hitungan nilai kotor dari semua penjualan yang diselesaikan dengan pengurangan dari barang retur.

Secara umum, GMV digunakan sebagai komparasi hasil penjualan suatu bisnis ritel berbasis situs web dari waktu ke waktu.

GMV sebagai tolok ukur investor

Ilustrasi E-commerce. Shutterstock/Robert Kneschke
Ilustrasi E-commerce. Shutterstock/Robert Kneschke

GMV sama halnya sebuah metrik keuangan yang bisa dicatat dan ditinjau perkembangannya. Indikator ini menjadi tolok ukur pertumbuhan dan perkembangan perusahaan e-commerce dalam kinerja penjualannya.

Dalam konteks pendanaan dari investor, GMV ini adalah satu indikator yang dilihat untuk menilai perusahaan mampu berkembang,

Investor umumnya akan tertarik dengan perusahaan yang memiliki progres bisnis stabil. Meskipun tidak menjadi satu-satunya aspek yang dilihat, tetapi GMV dapat menjadi salah satu tolok ukur.

Penghitungan GMV dapat memberi tahu seberapa jauh perusahaan tumbuh, namun tidak benar-benar menunjukkan keuntungan dari hasil penjualan via situs web.

GMV dapat berpengaruh pada keputusan investor dalam memberi suntikan dana, khususnya kepada perusahaan rintisan (startup) di bidang e-commerce. Perkembangan GMV dalam rentang kuartal maupun tahunan bisa dilaporkan sebagai salah satu capaian.

Kelebihan dan kekurangan GMV

Ilustrasi berbelanja via e-commerce. Shutterstock/13_Phunkod

Related Topics