TECH

Perusahaannya Pailit, Bos Kripto Ini Kehilangan Rp228T dalam Semalam

FTX batal diakuisisi oleh Binance.

Perusahaannya Pailit, Bos Kripto Ini Kehilangan Rp228T dalam SemalamIlustrasi pertemuan bisnis tentang keputusan investasi untuk bitcoin. Shutterstock/Morrowind
10 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sam Bankman-Fried, CEO bursa aset kripto FTX, mesti pasrah kehilangan harta US$14,6 miliar atau lebih dari Rp228 triliun dalam waktu hanya semalam. Kekayaan orang berpengaruh di industri aset kripto global ini menyusut karena perusahannya terancam bangkrut.

Menurut Bloomberg, Rabu (9/11), sebelum FTX mengalami krisis likuiditas, Bankman-Fried tercatat memiliki kekayaan US$15,2 miliar atau lebih dari Rp238 triliun.

Namun, semuanya berubah usai pengumuman bahwa FTX mengalami penarikan dana secara besaran-besaran dari pengguna, Selasa (8/11).

Kini, Bankman-Fried tercatat hanya memiliki harta mencapai US$991,5 juta atau setara dengan Rp15,6 triliun. Dengan kata lain, kekayaannya tergerus lebih dari 94 persen, dan dianggap sebagai keruntuhan kekayaan terbesar di antara para miliarder AS, demikian Business Insider.

Pada Maret, Sam Bankman-Fried dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia aset kripto. Sebagai salah satu orang terkaya dalam sejarah dalam usia belia, ia mulai mengumpulkan kekuasaan dan pengaruh dalam waktu yang relatif singkat. Bankman-Fried bahkan sempat menjadi salah satu donatur terbesar untuk partai Demokrat Amerika Serikat.

Dikutip dari Fortune.com, perjalanan Bankman-Fried menuju kesuksesan finansial, dikombinasikan dengan kepribadiannya yang unik, termasuk kebiasannya yang gemar tidur di kantor, menjadikannya salah satu tokoh favorit di industri aset kripto.

Pada awal tahun ini, dia sempat berjanji untuk menyumbangkan US$21 miliar atau lebih dari Rp329 triliun unutk kegiatan amal. Ia bahkan bertekad untuk menghabiskan US$1 miliar atau setara dengan Rp15 triliun demi mendukung kandidat politik yang selaras dengan misinya.

Gejolak FTX

Ilustrasi perdagangan kripto. Shutterstock/Rokas Tenys

Selain hartanya yang melorot, Bankman-Fried saat ini mesti menghadapi masalah lain yang tidak kalah genting: FTX, bursa aset kripto miliknya, terancam batal diakuisisi oleh Binance, salah satu perusahaan aset kripto terbesar di dunia.

Kemarin, CEO Binance, Changpeng Zao, telah menyampaikan komitmen perseroan untuk mengambil alih FTX. Meski demikian, hanya dalam waktu sehari, Binance membatalkan kesepakatan tersebut.

Menurut laporan The Wall Street Journal yang dikutip oleh Fortune.com, Binance menjauh dari akuisisi karena laporan yang menuduh FTX salah menangani dana pelanggan.

“Pada awalnya, harapan kami adalah dapat mendukung pelanggan FTX untuk menyediakan likuiditas, tetapi masalahnya berada di luar kendali atau kemampuan kami untuk membantu,” demikian pernyataan resmi Binance.

Sebelum mencapai kesepakatan dengan Binance, FTX telah menghubungi para miliarder Silicon Valley dan Wall Street untuk meminta pendanaan, menurut laman Semafor. FTX juga ditolak oleh Coinbase dan OKX, pertukaran aset kripto lain yang juga kompetitornya.

Sekarang Binance benar-benar telah mundur, dan FTX perlu menemukan cara lain untuk mencari pendanaan sekitar US$6 miliar atau lebih dari Rp94 triliun demi menyehatkan neraca keuangannya. Itu bisa berarti mencari pembeli baru. Namun pada saat sama, ini juga bisa berarti kebangkrutan.

Related Topics