TECH

Survei: Pasar Turun Tajam, Investor AS Mulai Tak Percaya Kripto

Investor khawatir terhadap sentimen makrekonomi.

Survei: Pasar Turun Tajam, Investor AS Mulai Tak Percaya KriptoIlustrasi perdagangan kripto yang melorot. Shutterstock/Insta_Photos
05 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Popularitas aset kripto di mata investor Amerika Serikat (AS) mulai meredup menyusul kondisi pasar yang turun tajam, menurut survei terbaru dari Bankrate. Jajak pendapat itu bahkan menyatakan kepercayaan investor terhadap aset kripto mulai terkikis.

Dikutip dari laman bankrate.com, Rabu (5/10), persentase tingkat kenyamanan warga AS dalam berinvestasi pada aset kripto tahun ini hanya mencapai 21 persen. Padahal, indikator tersebut pada tahun sebelumnya mencapai 35 persen.

Laporan tersebut memperlihatkan milenial tercatat sebagai generasi yang paling kehilangan kepercayaan terhadap aset kripto. Sebagai bukti, tingkat kenyamanan investasi aset kripto generasi tersebut hanya 29 persen pada 2022, atau turun ketimbang 49 persen pada tahun sebelumnya.

Sedangkan, generasi X dan baby boomers membukukan penurunan tingkat kenyamanan investasi aset kripto masing-masing menjadi 21 persen dan 11 persen.

Lantas, bagaimana dengan generasi Z? Tahun ini, 34 persen generasi Z menyatakan nyaman terhadap investasi aset kripto. Namun, sayangnya Bankrate tidak melakukan jajak pendapat terhadap mereka tahun lalu. Dengan begitu, kondisi tahun ini tak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kekhawatiran investor

Survei Bankrate. Dok/Bankrate.
Survei Bankrate. Dok/Bankrate.

Pasar aset kripto turun tajam karena sejumlah sentimen negatif. Ambil misal, kebijakan penyesuaian suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve atau Fed.

Selain itu, sejumlah investor juga disebut khawatir terhadap penyusunan peraturan oleh pemerintah AS, termasuk soal mata uang digital bank sentral, yang bakal berdampak ke pasar aset kripto.

“Jauh lebih mudah untuk menjadi antusias dan percaya pada sesuatu ketika Anda melihat nilainya terus naik,” kata Greg McBride, CFA, kepala analis keuangan Bankrate. “Tetapi ujian kepercayaan yang sebenarnya datang ketika pasar turun, dan banyak investor telah menyadari bahwa mereka sekarang merasa berbeda tentang berinvestasi dalam aset kripto.”

Menurut data dari coinmarketcap.com, kapitalisasi pasar aset kripto hanya mencapai US$965 miliar, atau jauh dari sekitar US$2 triliun pada awal tahun (year-to-date.ytd).

Sebelumnya, Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, berpendapat pasar aset kripto kembali bergejolak karena sejumlah faktor, termasuk sentimen dari Fed.

Menurutnya, investor semakin menghindari pasar usai pejabat Fed menyampaikan niat untuk terus memperketat kebijakan moneternya. "Sentimen negatif datang dari pejabat Fed yang mengeluarkan komentar bahwa Fed perlu mengerek suku bunga lebih tinggi lagi untuk sementara waktu demi mengendalikan inflasi," kata Afid, Kamis (29/9).

Pernyataan Fed ikut berdampak terhadap kinerja pasar saham AS. Di sisi lain, jika otoritas moneter menetapkan kebijakan suku bunga yang agresif, banyak pihak meyakini pertumbuhan ekonomi AS akan terdampak.

Related Topics