TECH

Sambut Era Digital, Smartfren Mantapkan Langkah jadi Game Changer

Bangun digital infrastructure platform

Sambut Era Digital, Smartfren Mantapkan Langkah jadi Game ChangerAcara diskusi Smartfren bertemakan ‘The Game Changer in Tech & Digital Sectors’ di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (12/7). (Dok. Fortune Indonesia)
14 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Smartfren Telecom, Tbk (Smartfren) semakin memantapkan komitmennya sebagai the ‘Game Changer’ dalam sektor teknologi digital Indonesia. Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, menjelaskan bahwa upaya ini diwujudkan dalam rupa Digital Infrastructure Platform serta Digital Ecosystem-nya.

Hal itu ia ungkapkan saat menjadi pembicara di acara diskusi Smartfren bertema ‘The Game Changer in Tech & Digital Sectors’ yang diadakan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (12/7). Pada kesempatan itu Merza mengatakan, penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi tersebut telah membuktikan diri terus bertumbuh dari tahun ke tahun, dan tahun ini merupakan momentum perseroan untuk lebih memantapkan dirinya dalam berperan di era transformasi digital.

Digital Infrastructure Platform pun disiapkan dalam rangka menunjang keseluruhan ekosistem digital yang terus didorong oleh Smartfren. Mulai dari jaringan fiber optic dan fiber to the home (FTTH), infrastruktur akses mobile broadband, hingga pusat data yang terintegrasi sedang dibangun untuk mendukung berbagai lini solusi digital yang dimiliki perusahaan, seperti pengembangan digital startup, media baru yang ditunjang oleh konten dan teknologi streaming, serta teknologi keuangan dan inovasi digital lainnya.

Konektivitas yang kuat jadi faktor kunci

Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures yang turut hadir sebagai narasumber, menyampaikan bahwa ekosistem digital yang tengah dimantapkan Smartfren akan berdampak positif bagi para startup. Dia menilai, konektivitas yang kuat jadi faktor penting dalam mendukung ekonomi digital.

“Kalau memang mau ke arah digital, itu harus punya konektivitas yang kuat. Ini sangat penting untuk mendukung ekonomi digital. Apalagi, ke depannya akan banyak aplikasi-aplikasi yang membutuhkan jaringan 5G,” ujarnya.

Perlu diketahui, sebagai perusahaan modal ventura berpengaruh di Asia Tenggara, East Ventures kini telah mengelola asset under management (AUM) lebih dari US$1 miliar dengan jumlah perusahaan portofolio melampaui 200 perusahaan. Roderick pun sempat membeberkan beberapa sektor yang potensial agar ekonomi digital bisa memiliki porsi kontribusi yang lebih besar.

“Sekarang sasaran yang menarik salah satunya adalah enterprise. Sementara dari consumer side juga ada beberapa yang menarik seperti commercehealthcarelogistic, dan education. Kesempatannya masih sangat besar, kita sangat yakin area-area ini bisa digarap dengan baik,” paparnya.

Dalam acara tersebut, hadir pula Michael Yeoh sebagai perwakilan millennial yang banyak menggunakan teknologi digital. Dia mengungkapkan, pandemi COVID-19 berdampak pada percepatan transformasi digital. Michael pun menilai, generasi millennial saat ini semakin membutuhkan teknologi yang memudahkan segudang aktivitas, salah satunya misalnya melalui digital wallet.

“Sejak era pandemi millennial itu semakin menginginkan semuanya itu serba praktis. Kita berharap ada one stop solution. Kalau dari millennial salah satu yang dibutuhkan itu digital wallet. Menurut saya, kita sangat memerlukan alat pembayaran yang sudah tidak konvensional lagi dan terhubung dengan digital,” katanya.

Matangkan ekosistem digital lewat kolaborasi

Merza pun menegaskan kembali tentang pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan ekosistem teknologi digital Smartfren. Menurutnya, digitalisasi akan bisa berkembang dengan pesat dan efisien melalui kolaborasi. Dia juga yakin perusahaan yang dipimpinnya berada di jalur yang benar untuk terus bertumbuh di segala aspek seperti akselerasi pengembangan teknologi fiber dan satelit.

"Tak ada keengganan apa pun di kami untuk berkolaborasi. Kami terbuka, bahkan untuk bentuk bisnis dengan model apa pun yang saling menguntungkan. Selain fiber, kita juga mulai fokus berkolaborasi dengan satelit. Sebentar lagi Indonesia akan mempunyai HTS atau high-throughput satellite,” ujarnya.

Hadir sebagai tamu kehormatan, Franky Oesman Widjaja selaku Board Member Sinar Mas, yang menaungi Smartfren, menyampaikan pentingnya digitalisasi guna mengoptimalkan bisnis dengan cara menjawab berbagai kebutuhan dari berbagai pemangku kepentingan.

“Bicara tentang game changer, ini tentang bagaimana Indonesia bisa masuk betul-betul ke era digitalisasi yang full scale. Indonesia beruntung karena sudah punya roadmap ke depan, seperti Jepang, Korea, China. Semua ini sudah 6-7 tahun di muka. Jadi, kita bisa betul-betul akselerasi tanpa banyak menghabiskan tenaga belajar dari awal sehingga bisa lebih cepat,” tutur Franky.

Smartfren sendiri tercatat menunjukkan performa keuangan yang positif. Pada Q1-2022, revenue perseroan berada pada level Rp2,6 triliun atau naik 11,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja keuangan positif Smartfren juga ditunjang oleh pertumbuhan signifikan angka pengguna hingga mencapai 34,4 juta pengguna pada 2021. (WEB)

Related Topics