TECH

Ini Pentingnya Autentikasi di Aplikasi hingga Digital Banking 

Pahami 3 sarana autentikasi identitas di aplikasi digital.

Ini Pentingnya Autentikasi di Aplikasi hingga Digital Banking Ilustrasi keamanan biometrik. (Pixabay)
02 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Masih ingatkah dengan langkah Instagram yang bakal meminta video pendek untuk autentikasi pengguna? Langakah itu diambil untuk memberantas akun palsu atau bot. Lantas seberapa pentingkah proses autentikasi bagi aplikasi hingga ke digital banking? 

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo yang juga merupakan praktisi teknologi menjelaskan, verifikasi wajah merupakan suatu bentuk dari autentikasi yang menggunakan biometrics seperti pengenalan wajah. 

"Data pengunaannya, dikombinasikan dengan sarana autentikasi yang lain misalnya dengan password dan atau token), merupakan hal yang sangat direkomendasikan guna memastikan keamanan proses autentikasi," kata Indra ketika dihubungi Fortune Indonesia di Jakarta, Kamis (2/12). 

3 sarana autentikasi

Indra juga menjelaskan, sarana autentikasi pada umumnya terdiri dari 3 poin utama yakni what you know berupa username dan password. 

Lalu what you have seperti token hingga kartu akses, dan what you are seperti biometrics, fingerprint, pengenalan wajah hingga retina. 

Indra yang pernah menjabat sebagai direktur digital Telkom ini juga menyebut, langkah Instagram hingga aplikasi lain yang akan memberlakukan verifikasi wajah merupakan langkah yang patut diapresiasi. 

Autentikasi masuk dalam RUU Perlindungan Data Pribadi

Pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus pada perlindungan data pribadi (PDP) melalui pembentukan Rancangan Undang-undang (RUU) PDP. Dalam Bab II pasal 3 ayat (1) RUU PDP disebutkan terbagi dua yaitu data pribadi yang bersifat umum dan data pribadi yang bersifat spesifik. 

Di mana data spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b meliputi data dan informasi kesehatan, data biometrik hingga data genetika. 

"Oleh karena itu, harus ada consent dari pengguna sebelum data tersebut di-collect oleh suatu lembaga tertentu, dan lembaga tersebut harus mampu menjamin keamanan data nya ketika data itu tersimpan" kata Indra.

Related Topics