Jakarta, FORTUNE - Sebuah riset terbaru dari Jakpat mengungkapkan adanya penurunan signifikan dalam kebiasaan memesan makanan secara daring di Indonesia. Pada awal 2025, tingkat pemesanan makanan melalui aplikasi daring tercatat hampir dua kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.
"Turunnya tingkat pemesanan makanan online sejak 2022 menunjukkan adanya pergeseran besar dalam kebiasaan konsumen," ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna, dikutip Selasa (15/4).
Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, pola pemesanan berdasarkan waktu menunjukkan konsistensi. Data Jakpat memperlihatkan pemesanan makanan daring pada akhir pekan masih lebih tinggi dibandingkan dengan hari kerja, baik untuk waktu makan malam (21 persen berbanding 18 persen) maupun makan siang (20 persen berbanding 16 persen).
"Kami masih melihat pola yang konsisten [dalam hal itu] dari tahun ke tahun," kata Hasna.
Survei yang digelarJakpat pada awal 2025 ini melibatkan 1.343 responden demi memahami perilaku konsumen terhadap aplikasi pesan-antar makanan daring. Hasilnya menunjukkan camilan menjadi jenis makanan yang paling sering dipesan (49 persen responden), diikuti oleh minuman (33 persen) dan sarapan (31 persen).
Sementara itu, satu dari lima orang (20 persen) pernah memesan makanan berat untuk makan siang maupun makan malam.
Promo dan diskon masih menjadi daya tarik utama bagi konsumen dalam menggunakan aplikasi pesan-antar makanan, dengan 55 persen responden menyebutkan alasan ini. Menariknya, sebanyak 56 persen Milenial mengaku memilih opsi pesan-antar karena merasa terlalu malas untuk keluar rumah. Di sisi lain, lebih dari 50 persen generasi X menggunakan platform tersebut karena tidak menyukai antrean.
Riset Jakpat juga mengungkap sejumlah temuan terkait rutinitas konsumen saat memilih makanan dan aplikasi pesan-antar. Sebanyak 57 persen responden selalu mengecek diskon atau promosi sebelum memutuskan memesan makanan. Selain itu, terdapat perbedaan preferensi antara laki-laki dan perempuan dalam mencari makanan pada aplikasi. Laki-laki cenderung melihat daftar makanan yang tersedia di sekitar lokasi mereka, sementara perempuan lebih sering mengetikkan nama makanan yang spesifik.
Dalam memilih aplikasi pesan-antar daring, promo atau diskon menjadi pertimbangan terbesar bagi 65 persen responden. Faktor lain yang juga menjadi perhatian adalah harga yang lebih murah dibandingkan dengan aplikasi lain (50 persen) dan loyalitas terhadap merek aplikasi penyedia layanan (50 persen).