BUSINESS

Enam Proyeksi Tren Pemasaran di 2022 Untuk Bantu Bisnis Makin Cuan

Tren akan membentuk masa depan pemasaran.

Enam Proyeksi Tren Pemasaran di 2022 Untuk Bantu Bisnis Makin CuanShutterstock/mrmohock
27 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE –  Tahun 2022 tinggal menghitung hari. Pandemi yang belum juga mereda masih menjadi tantangan bagi sektor bisnis ke depan. Hal ini juga dialami sektor pemasaran, yang memegang peran penting dalam sebuah bisnis.

Pandemi memberikan pembelajaran dan strategi pemasaran modern memerlukan pemahaman lebih luas tentang cara terbaik dan paling efektif untuk menjangkau konsumen. Hal ini seiring  dengan berkembangnya  zaman yang sangat dinamis dan situasi yang tidak menentu.

Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang pemasaran, Oracle, menyusun sebuah kajian yang mengemukakan semua tren pembentuk rencana pemasaran yang perlu diketahui sebelum menghadapi 2022.

Tanpa konteks yang lebih luas tentang apa yang terjadi di seluruh industri dan bagaimana perilaku konsumen berkembang, maka pemasar tertinggal selangkah. Berikut ini adalah proyeksi mengenai enam tren penentu teratas di bidang pemasaran di tahun 2022.

Tren 1: Kekuatan demokratisasi data

Ledakan pengumpulan data selama 20 tahun terakhir telah memicu obsesi dunia bisnis dengan strategi berbasis data. Statista mencatat, jumlah total data yang dibuat, diambil, disalin, dan dikonsumsi secara global telah meningkat lebih dari 5000 persen sejak 2010. Angka ini diperkirakan terus tumbuh pada tingkat eksponensial hingga 2025. Situasi pun berada di titik kritis, di mana banyak data, namun belum mendapatkan cara mengaktifkannya.

Demokratisasi data akan menjadi solusinya. Hal ini bertumpu pada gagasan bahwa akses ke data tersebar di seluruh organisasi—mencakup peran lintas fungsi dan departemen—dengan tujuan memanfaatkan kekuatannya untuk menciptakan pandangan 360 derajat dari pelanggan yang mendorong pengalaman dan hasil bisnis yang lebih baik.

Kecerdasan buatan akan memainkan peran penting dalam pengelolaan data. Para pemimpin bisnis perlu memahami sejumlah besar informasi dan menghubungkan data antara pengklasifikasian organisasi. Penjualan perlu terhubung dengan layanan, dan layanan ke pemasaran, serta back-office ke front-office, sehingga konsumen dapat menikmati pengalaman yang benar-benar mulus.

Tren 2: Pengembangan personalisasi konsumen

Personalisasi konsumen sebenarnya sudah dilakukan saat ini dan tahun-tahun sebelumnya. Namun, ternyata hal ini memunculkan sebuah fakta bahwa bisnis tak lagi bersaing dalam kategori pasar atau industri, namun lebih pada pengalaman para konsumen yang dipersonalisasi.

Konsumen pun mengharapkan tingkat layanan dan pengalaman yang sama, tidak peduli dengan siapa mereka berbisnis.

Studi terbau Capco mengungkapkan, 72 persen responden menilai personalisasi sebagai faktor "sangat penting", dibandingkan 8 persen yang mengatakan tidak. Ini berbicara tentang evolusi personalisasi yang kini mencakup semua bagian bisnis. Dari pusat layanan hingga email pemasaran dan iklan, hingga pengalaman berbelanja di dalam toko, pelanggan mengharapkan pengalaman yang disesuaikan dengan mereka.

Dengan pandemi yang terus berkembang, para pemasar berada di kursi panas. Sebagai pemilik hubungan pelanggan, mereka ditugaskan memberikan personalisasi omni-channel untuk memastikan pengalaman pelanggan yang mulus di seluruh saluran, perangkat, dan platform—tugas yang sangat besar di waktu terbaik.

Related Topics