BKPM: Pemda Perlu Bidik Negara Berkembang Jadi Sumber Investasi
BKPM anggap fokus bisnis geser dari efisiensi ke resiliensi.
28 November 2022
Jakarta, FORTUNE – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia perlu meningkatkan strategi pemasaran di berbagai daerah dan membidik sumber investasi dari negara berkembang.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan, mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan, mengingat banyak ekonomi negara berkembang justru bertumbuh di masa yang penuh ketidakpastian.
“Kalau negara maju sudah agak jenuh, pertumbuhannya justru agak lambat,” katanya dalam Aceh Business Forum, Senin (28/11).
Investasi yang akan masuk pun nantinya diharapkan tidak lagi dari nol, melainkan pengembangan dari bisnis yang sudah ada sebelumnya atau bersifat ekspansi, melalui meregr dan akuisisi misalnya. Adapun, Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi perlu memikirkancara-cara yang dapat membuka peluang bagi masuknya investasi negara lain.
“Jangan sampai kita menarik atensi ke kiri, tapi trennya ada di kanan. Kita harus jeli juga,” ujarnya. Kalau tidak, kita tidak akan ketemu antara tren dengan potensi yang ada," katanya.
Fleksibilitas
Dengan situasi dunia yang penuh ketidakpastian dibutuhkan fleksibilitas dalam berusaha dan menarik investasi. “Ini terjadi di rantai pasok, geopolitik, maupun terjadi di personal life kita,” katanya.
Para pemimpin bisnis di dunia saat ini mulai memprioritaskan resiliensi lebih daripada efektivitas bisnis itu sendiri. “Jadi kita juga harus jeli bagaimana strategi bisnis kita bisa menjamin daya tahan bisnis kita dalam situasi geopolitik yang tak pasti,” katanya.
Forum bisnis
Menurutnya, salah satu contoh langkah nyata yang bisa diambil sebagai bagian dari upaya pemantapan strategi pemasaran menggelar forum bisnis.
“Tidak ada lagi strategi pemasaran yang lebih baik daripada acara forum bisnis. Jadi tidak lagi membahas soal konsep atau teori, tapi sudah langsung aksi nyata,” kata Indra.
Forum ini bisa mempertemukan langsung dengan pemerintah, pelaku usaha dan calon investor adalah sebuah langkah nyata yang bisa mendatangkan hasil yang nyata pula bagi pengembangan bisnis di daerah. Mengandalkan sebuah kawasan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) saja tidak cukup, forum pertemuan ini bisa menjadi ajang pertukaran informasi bisnis dan potensi suatu daerah.
“Makanya antara pemerintah dan para pelaku usaha perlu dipertemukan, seperti melalui forum bisnis ini. Jadi, daerah tidak berdiam diri, tapi justru menjemput bola,” ujarnya.
Related Topics
Related Articles
Most Popular