BUSINESS

Memahami Current Ratio untuk Bisa Menilai Kemampuan Perusahaan

Current Ratio hitung kemampuan usaha membayar kewajibannya.

Memahami Current Ratio untuk Bisa Menilai Kemampuan PerusahaanIlustrasi menghitung. (Unsplash/Sasun Bughdaryan)
14 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia usaha, seorang pebisnis harus memperhitungkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban utang maupun upah. Untuk memperoleh gambaran, salah satu instrumen yang bisa digunakan adalah dengan melihat data current ratio atau rasio lancar.

Melansir Investopedia, current ratio adalah rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Dengan menggunakan rasio ini, maka investor atau analis dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi berbagai kewajibannya, dengan memaksimalkan aset lancar di neraca.

Selain menggambarkan kondisi likuiditas yang terdapat dalam perusahaan, current ratio juga menilai penggunaan modal kerja dalam perusahaan. Kemudian, instrumen ini juga membantu manajemen dalam mengelola arus kas, agar tidak terlilit masalah likuiditas yang merepotkan.

Dua faktor penting

Ilustrasi uang yang meningkat
ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

Dalam menghitung current ratio (rasio lancar), terdapat dua faktor utama yang dapat menentukan besaran rasio yang dihasilkan. Pertama adalah current assets atau aset lancar, dan faktor berikutnya adalah current liabilities atau kewajiban lancar.

Aset lancar yang tercatat di neraca perusahaan meliputi kas, piutang, persediaan, dan aset lancar lainnya, yang diharapkan akan dilikuidasi atau diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan, kewajiban lancar meliputi utang usaha, upah, utang pajak, utang jangka pendek, dan bagian lancar dari utang jangka panjang.

Dengan membandingkan kedua faktor tersebut, maka kita bisa mendapatkan sebuah rasio yang akan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang sehat atau tidak sehat. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban saat ini, atau jangka pendek, dengan aset saat ini, atau jangka pendek, seperti uang tunai, persediaan, dan piutang.

Rumus Current Ratio

Ilustrasi dokumen surat utang.
Dok. Shutterstock/Ktasimar

Related Topics