BUSINESS

Mengenal Overstock Inventory: Penyebab dan cara Mengatasinya

Jangan panik saat menghadapi Overstock Inventory.

Mengenal Overstock Inventory: Penyebab dan cara Mengatasinyailustrasi grosir (unsplash.com/Nana Smirnova)
24 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam mengelola sebuah bisnis, selain menangani masalah jual, beli dan pemasaran, pengusaha juga perlu memikirkan cara mengelola stok barang dengan benar agar tak terjadi overstock inventory. Apakah itu Overstock Inventory?

Menyadur dari laman id.returnkey.co, Overstock Inventory adalah suatu kondisi di mana persediaan sebuah komoditas atau barang sudah terlalu banyak dan ditimbun. Salah satu sebabnya karena tidak dapat laku terjual dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Meskipun tidak rusak atau cacat, Overstock Inventory bisa cukup merepotkan bagi penjual, pasalnya mau tak mau, penjual terpaksa menjual komoditas tersebut dengan harga yang murah. Kondisi ini bisa merugikan penjual. Hal ini pula yang pernah terjadi dengan harga ayam ras yang sempat terjun bebas di akhir 2022. 

Untuk lebih memahami kondisi Overstock Inventory, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulasnya dari beberapa sumber terkait.

Penyebab

Gudang grosir
ilustrasi grosir (unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Overstock Inventory tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya situasi ini, padahal masih bisa dihindari dengan perhitungan, perencanaan, dan analisis inventaris yang lebih cermat. Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan Overstock Inventory:

  1. Salah menilai permintaan pelanggan
    Pemilik bisnis tidak tahu dengan pasti pelanggan tetap atau siapa pelanggan yang sering membeli di toko. Biasanya hal ini terjadi dalam situasi tak terprediksi, semacam pandemi Covid-19. Kesalahan memahami permintaan pelanggan untuk suatu produk dapat menyebabkan kelebihan stok barang dengan harga yang relatif mahal sehingga akhirnya hanya tertahan di rak inventori.
  2. Takut kehabisan stok
    Cara pandang ini cukup berbahaya karena ketakutan itu membuat penjual bisa membeli persediaan secara berlebihan. Akhirnya, stok tersebut tak bisa terjual cepat dan membuat Overstock Inventory pun terjadi.
  3. Strategi pemasaran yang tak efektif
    Bila sebab sebelumnya terjadi karena rasa takut atau kuatir, maka pada poin ini kelebihan persediaan terjadi karena terlalu yakin. Jika kita membeli barang dalam jumlah besar dari pemasok, jangan berasumsi bahwa pelanggan langsung ingin membelinya hanya karena kita punya strategi pemasaran yang menarik. Hal inilah yang membuat para pemilik bisnis merasa terlalu yakin tingkat penjualan akan tinggi dan tanpa memperhitungkan terjadinya overstock.
  4. Manajemen yang buruk
    Hal ini sudah jelas, karena kurangnya pemahaman tentang aspek manajemen inventaris yang penting ini menjadi penyebab lain dari overstock inventory dalam suatu bisnis. Jika kita tak tahu berapa biaya inventaris, termasuk biaya penyimpanan produk, seringkali kita akan cenderung membeli inventaris baru tanpa data akurat yang menunjukkan margin keuntungan dan harga pokok penjualan.
  5. Musim pembelian
    Untuk dapatkan keuntungan yang besar, pemilik bisnis biasanya memperbanyak jumlah inventaris produk mereka demi mengantisipasi penjualan yang meledak di suatu musim. Sayangnya, banyak toko atau bisnis yang tidak begitu memahami dan memiliki data terkait penjualan musiman. Akhirnya, toko yang tak siap menjual persediaan yang ada, terjebak dalam situasi di mana banyak produk yang tidak terjual.

Mengatasi Overstock

Beras di Posko Logistik PPKM Darurat, Gedung Wanita, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/7/2021). Pemerintah tak akan impor beras tahun ini.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww

Related Topics