BUSINESS

Sejarah KA Argo Parahyangan yang Kabarnya Akan Dinonaktifkan

KA Argo Parahyangan ternyata punya kisah yang melegenda.

Sejarah KA Argo Parahyangan yang Kabarnya Akan DinonaktifkanIlustrasi kereta api. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
02 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah dikabarkan bakal menyetop operasi Kereta Api Argo Parahyangan saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung KCJB resmi beroperasi. Meski belum final dan masih dalam pembahasan, KA Argo Parahyangan yang merupakan ‘titisan’ dari KA Parahyangan yang melegenda ini memiliki tempat di hati para penggunanya.

Menurut sejarahnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat masih bernama Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA) meluncurkan sebuah kereta yang melayani rute perjalanan Jakarta-Bandung, pada 31 Juli 1971. Kereta tersebut dinamakan Parahijangan atau Parahyangan, yang memiliki makna sebagai tempat tinggal para dewa.

Melansir situs manglayang.id, KA Parahyangan bisa menempuh Jakarta-Bandung dalam waktu sekitar 2,5 jam. Keberadaan kereta ini berkelas K2 atau bisnis ini ditarik lokomotif unggulan yang dimiliki Indonesia, yakni BB301.

Keberadaan kereta ini dinilai memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Moda transportasi ini cukup diandalkan, karena merupakan moda tercepat pada masa lalu yang menghubungkan kota Bandung dengan Ibu Kota Jakarta. Memasuki akhir tahun 70-an jenis gerbong K1 atau eksekutif mulai digabungkan dengan rangkaian KA Parahyangan dan mulai rutin dibawa di era 80-an.

Latar film

Seluruh lokomotif yang dioperasikan PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun diharapkan selesai menjalani perawatan sebelum memasuki masa angkutan lebaran guna menjamin keselamatan perjalanan KA. ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc.

Sejak pertama kali diluncurkan, nama KA Parahyangan sudah menjadi bahan pembicaraan dan dikenal luas sebagai salah satu rangkaian kereta luar kota paling modern pada saat itu. Bahkan, sejumlah film nasional menjadikan KA Parahyangan sebagai latar tempat, misalnya Film Teraktor Benyamin (1975) yang dibintangin aktor legendaris Benyamin Sueb dan Hetty Koes Endang.

Selain film, pada satu kesempatan, KA Parahyangan pernah membawa 14 kereta ditarik 2 lokomotif CC201 (dobel traksi). Rangkaian bertambah panjang karena beberapa kereta disewa rombongan wisata salah satu SMA di Bandung. Kereta dengan rangkaian panjang biasa berjalan setiap Senin dari Bandung subuh dan kembali lagi jam 9 pagi.

Puncak kejayaan Parahyangan

Ilustrasi KAJJ.
Ilustrasi KAJJ. (PT KAI)

Related Topics