BUSINESS

Susilo Wonowidjojo, Pemilik Gudang Garam yang Asetnya Alami Kebakaran

Susilo Wonowidjojo pernah masuk Fortune Indonesia BPOY 2021.

Susilo Wonowidjojo, Pemilik Gudang Garam yang Asetnya Alami KebakaranIlustrasi Susilo Wonowidjojo, Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

09 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Salah satu produsen rokok legendaris Indonesia, PT Gudang Garam Tbk, baru saja tertimpa musibah. Kebakaran melanda sebuah gudangnya di Kabupaten Kediri, Senin (7/11). Emiten rokok berkode GGRM ini pun menjadi perbincangan beberapa hari terakhir, bahkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pun sempat merosot. Perhatian tidak pula gagal dilayangkan kepada sang pemilik, Susilo Wonowidjojo.

Susilo pernah masuk daftar dua puluh pebisnis andal Tanah Air versi Fortune Indonesia lewat Business Person of The Year (BPOY) 2021. Ia terpilih karena kiprahnya memimpin perusahaan rokok keluarga asal Kediri menuju pada kedudukannya yang sekarang.

Lahir di Kediri, 18 November 1956, Susilo merupakan anak ketiga dari Surya Wonowidjojo, pendiri Gudang Garam. Sejak Surya meninggal pada 1985, kepemimpinan perusahaan dipegang kakak Susilo, yakni Rachman Halim Wonowidjojo, hingga dia tutup usia pada 2008. Setahun usai itu, yaitu pada 2009, Susilo memimpin Gudang Garam sampai sekarang.

Perluasan bisnis

Logo Gudang Garam. (Shutterstock/Ahmad Saifulloh)

Saat memimpin Gudang Garam, Susilo banyak membuat terobosan baru, seperti pengembangan mesin-mesin khusus rokok kretek, inovasi rokok mild dengan kadar nikotin dan tar rendah, bahkan berbagai diversifikasi bisnis perusahaan rokok ini pun–kelapa sawit dan bisnis aviasi–semakin berkembang.

Selain itu, pada bisnis utamanya, Gudang Garam memperluas area produksi hingga 208 hektare yang tersebar di Kediri dan Pasuruan. Tidak mengherankan Bloomberg pernah menulis bahwa Gudang Garam menguasai seperlima pasar tembakau di Indonesia dan mempekerjakan sekitar 36.000 orang.

Bandara Dhoho

bandarailustrasi bandara (unsplash.com/Ivan Shimko)