Terapkan Digitalisasi, PIS Klaim Tekan Beban Operasional Hingga 37,9%

- PIS berhasil menekan beban operasional hingga 37,9% dan meningkatkan EBITDA sebesar 21,16% menjadi US$1,199 miliar pada 2024.
- Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$558,60 juta, meningkat 69% secara tahunan dengan dukungan digitalisasi operasional dan teknologi canggih.
- Kontribusi PIS mencapai Rp1,56 triliun pada penerimaan pajak, mendapat peringkat Baa3 dari Moody's, dan berhasil mengurangi emisi karbon di atas target tahunan.
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina International Shipping (PIS) menyebut mampu menekan beban operasional hingga 37,9 persen, di samping peningkatan EBITDA sebesar 21,16 persen menjadi US$1,199 miliar pada 2024. Pertumbuhan kinerja ini salah satunya disebabkan oleh optimalisasi bisnis yang dilakukan perusahaan.
Sekretaris Perusahaan, Muhammad Baron menyatakan bahwa hasil yang solid ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam melakukan transformasi operasional dan bisnis di arah yang tepat. PIS membukukan laba bersih sebesar US$558,60 juta, meningkat 69 secara tahunan.
"Kinerja ini didukung oleh serangkaian upaya optimalisasi, termasuk digitalisasi operasional dan adopsi teknologi canggih untuk manajemen armada dan perencanaan rute," kata Baron dalam siaran pers yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (11/7).
Dari sisi bena, PIS mencatat penurunan beban pokok pendapata 6,64 persen menjadi US$2,555 miliar, dari yang sbeelumnya US$181 juta pada 2023. Menurut Baron perkembangan ini meletakkan dasar bagi ekosistem logistik maritim yang lebih sehat, yang berfungsi sebagai fondasi vital bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Dengan Kinerja yang solid, PIS mencatat berkontribusi Rp1,56 triliun pada penerimaan pajak.
Kepercayaan investor terhadap perusahaan juga kian menguat, seiring diraihnya ating Baa3 dengan prospek stabil dari Moody's, lembaga pemeringkat kredit global yang mengevaluasi kelayakan kredit perusahaan berdasarkan risiko jangka panjang dan prospek keuangan.
Sub holding Pertamina ini juga membantu mengurangi emisi karbon sebesar 51.357 ton CO₂, 47 persen di atas target tahunan yang ditetapkan perusahaan. "Dengan kerangka tata kelola yang kuat, kinerja keuangan yang efisien, dan komitmen mendalam terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan, kami yakin akan kemampuan kami untuk mempertahankan momentum pertumbuhan dan memperluas kehadiran global PIS dalam logistik maritim," pungkas Baron.