BUSINESS

5 Jenis Strategi Pemasaran, Wajib Diketahui Pebisnis Pemula

Efektif membantu meningkatkan penjualan

5 Jenis Strategi Pemasaran, Wajib Diketahui Pebisnis PemulaIlustrasi strategi pemasaran (Pexels/fauxels)
14 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Pernah mengalami penurunan penjualan produk atau jasa dari biasanya? Hal tersebut wajar terjadi dalam dunia bisnis. Bagi pebisnis senior, mungkin sudah bisa mengatasi hal tersebut melalui pengalamannya. Lain halnya dengan pebisnis pemula yang baru terjun ke dalam dunia bisnis. 

Untuk bisa meningkatkan penjualan berikutnya, sebagai pebisnis pemula, Anda bisa menggunakan berbagai Strategi Pemasaran. Dengan perencanaan yang matang, pemasaran produk atau jasa akan lebih efektif dan bisa menaikan tingkat penjualan. 

Lantas, strategi pemasaran seperti apa saja yang bisa dipakai? Berikut beberapa jenis strategi pemasaran yang umum digunakan dan penting untuk diketahui pebisnis pemula.

1. B2C

B2C menjadi jenis strategi pertama yang bisa dipakai oleh pebisnis pemula dalam memasarkan produknya. B2C merupakan singkatan dari Business to Customer. Strategi pemasaran ini cukup populer di kalangan pebisnis. 

Strategi ini bergerak dengan menjual produk atau jasa langsung kepada konsumen yang disasar tanpa perantara. Maka dari itu, Anda sebagai produsen bisa berinteraksi dengan konsumen secara langsung. Sebagai pebisnis pemula, Anda bisa mulai dengan menawarkan produk pada calon pelanggan secara langsung.  

Dalam pemasaran tradisional, metode ini cukup banyak dipakai di pasar tradisional, restoran, atau pusat perbelanjaan. Di era digital ini, B2C berevolusi dengan merambah dunia digital untuk menargetkan konsumennya. Ada lima jenis model yang umumnya dipakai, yaitu:

  • Penjual langsung
  • Perantara online
  • Berbasis periklanan
  • Berbasis komunitas
  • Berbasis biaya.

2. B2B

Selain B2C, strategi B2B juga umum dan sangat familiar di kalangan pebisnis. B2B atau Business to Business merupakan bentuk strategi dengan menjual produk atau jasa ke perusahaan maupun organisasi lain. 

Berbeda dengan B2C yang menargetkan konsumen satu per satu, B2B lebih memfokuskan pada perusahaan atau badan tertentu sebagai target pemasarannya. Namun, antara produsen dengan konsumen tidak terjalin hubungan interaksi secara langsung yang berbeda dengan B2C. 

Strategi ini akan melibatkan produsen, pedagang grosir, dan pengecer. Dalam praktik nyatanya, pedagang grosir atau pengecer akan memasok barang atau jasa dari produsen kemudian baru menjual produknya ke konsumen.

Metode pemasaran ini juga cukup banyak dilakukan oleh perusahaan manufaktur, seperti bisnis otomotif, barang elektronik, hingga bisnis properti.

Related Topics