BUSINESS

Mengenal Venture Capital Sang Penyuntik Modal Startup

Startup melesat tumbuh secepat kilat hingga jadi unicorn.

Mengenal Venture Capital Sang Penyuntik Modal StartupIlustrasi Pertumbuhan modal/Pixabay
22 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Keberadaan Venture Capital atau (VC) atau modal ventura menjadi salah satu faktor penting dalam startup. Keberadaannya menjadi tumpuan startup agar operasional berjalan lancar, sebab hingga kini kendala terbesar adalah pendanaan atau modal. Begitu pula yang terjadi di Indonesia. 

Berkat suntikan modal dari venture capital, para perusahaan startup tumbuh tak biasa. Sayap bisnis bukan berkembang perlahan-lahan, tapi secepat kilat. Mulai dari penambahan sumber daya manusia, publikasi besar-besaran, hingga valuasi tembus US$1 miliar dan menjadi unicorn.

Berdasarkan data Bain & Company's Southeast Asia Private Equity Practice, tercatat ada 12 unicorn di Asia Tenggara per Desember 2020 yaitu Bigo, Gojek, Grab, Bukalapak, Lazada, Razer, OVO, Sea Group, Traveloka, Tokopedia, VNG, dan VNPay. 

Mengacu daftar tersebut, 5 dari 12 unicorn di atas berasal dari Indonesia per akhir 2020. Pada 2021, ada satu lagi startup asal Indonesia yang menyusul masuk dalam daftar unicorn, yaitu J&T Express, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang logistik.

Nama-nama besar itu tentu disokong dana tak sedikit untuk mengembangkan layanan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan venture capital? Dan mengapa penting bagi perusahaan startup? 

Berikut penjelasan lengkapnya yang Fortune Indonesia rangkum untuk Anda.

Pengertian Venture Capital

Venture capital adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Biasanya venture capital berasal dari investor besar hingga investasi bank. 

Jadi, VC akan berinvestasi pada perusahaan yang akan bertumbuh. Umumnya para startup yang memiliki prospek bisnis potensial untuk membantu startup tersebut naik level.

Hubungan antara VC dengan startup yang didanai tentunya saling menguntungkan, karena nantinya keuntungan yang diperoleh akan dialirkan kembali ke VC sesuai dengan keuntungan yang telah disepakati bersama.

Lebih lanjut lagi, untuk mengelola modal tersebut, dari aktivitas manajemen, administrasi pendanaan, penyaluran dana, hingga pengawasan venture capital, tentunya perlu ada yang menjalankannya.

Bagian yang mengawasi venture capital di perusahaan startup disebut sebagai venture capital fund atau venture capitalist. Dengan hal itu, maka sudah jelas kalau venture capital adalah dananya dan venture capitalist adalah orang-orang yang mengelolanya.

Sumber dana Venture Capital

Pada umumnya venture capital bukan milik perorangan, melainkan gabungan dari berbagai pihak. Pihak ini dinamakan sebagai limited partners.

Limited partners diisi oleh kalangan konglomerat, bank investasi, lembaga keuangan, investor kaya raya, lembaga keuangan, emilik dana mengendap (endowment), dan sebagainya.

VC akan bergerak seperti Manajer Investasi (MI) reksadana, tentunya VC dalam porsi yang lebih besar. Jadi, tidak sembarang startup akan didanai oleh VC. 

Mengapa? Karena investasi ini sangat beresiko, mengingat startup merupakan perusahaan rintisan yang berkemungkinan besar mengalami kegagalan.

Venture capital memiliki tahapan penilaian sendiri sebelum memberikan dana kepada perusahaan yang membutuhkan modal bisnis. Beberapa faktor yang jadi pertimbangan di antaranya adalah potensi pertumbuhan perusahaan, kekuatan tim manajemen, dan keunikan produk atau layanan yang ditawarkan.

Related Topics