BUSINESS

Pasar Oligopoli Adalah: Definisi, Jenis, Ciri-ciri, dan Contohnya

Pasar oligopoli memiliki persaingan cukup ketat.

Pasar Oligopoli Adalah: Definisi, Jenis, Ciri-ciri, dan ContohnyaPenjual melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/12/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
11 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pasar oligopoli adalah salah satu jenis pasar dengan persaingan tidak sempurna. Berbeda dengan pasar persaingan sempurna, pasar ini menyebabkan munculnya persaingan yang tidak sehat dan sangat ketat. Pasalnya pasar oligopoli didominasi oleh beberapa perusahaan tertentu.

Secara umum pasar oligopoli memiliki jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, di mana akan ada lebih banyak konsumen. Jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, bahkan bisa dibilang memiliki gap tinggi sangat berpengaruh terhadap harga pasar. Selain itu, akan muncul persaingan cukup ketat antara para penjual. Tak jarang mereka saling banting harga.

Melansir laman ocbcnisp.com, kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen dengan jumlah sedikit tersebut menguasai pasar. Mereka juga saling bersaing untuk mendapat konsumen sebanyak-banyaknya, sehingga akan membuat perusahaan atau produsen baru sulit masuk ke dalamnya. Karena beberapa sebab tersebut, pemerintah melarang adanya praktik oligopoli. Aturan ini telah tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Bagaimana sebenarnya ciri pasar oligopoli? Apa kelebihan dan kelemahannya?

Pengertian dan ciri-ciri pasar oligopoli

Pasar oligopoli adalah jenis pasar di mana jumlah produsen atau penjualnya lebih sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak. Pasar oligopoli adalah praktik ekonomi yang bisa Anda kenali melalui beberapa karakteristik. Hal itulah yang membedakannya dengan jenis pasar lain. Jika Anda belum memahaminya, ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut.

  • Penjualan bersifat homogen

Dalam pasar oligopoli, produk yang dijual oleh produsen hanya terdiri dari satu jenis. Hal ini membuat konsumen tidak kesulitan dalam menemukan kebutuhan mereka. Karena akan sangat mudah menemukan pengganti atau alternatifnya.

Misalnya saja, produk yang dijual adalah roti. Namun, seperti yang kita ketahui, produk roti cukup bermacam-macam. Baik untuk variasi menunya atau brand-nya. Dengan begitu, cukup mudah menemukan varian satu dan lainnya.

  • Ada dua produsen atau lebih

Seperti pada umumnya, pasar oligopoli adalah pasar yang didalamnya terdapat dua produsen atau lebih, namun kurang dari sepuluh, sangat terbatas. Ciri inilah alasan mengapa persaingan pada pasar oligopoli tidak sempurna.

Oleh karena itu, untuk menghindari dampak tersebut, sebagian besar negara melarang adanya praktik oligopoli. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat berjalan lancar. Lebih dari itu, supaya produsen bisa bersaing dengan sehat.

  • Perlu strategi marketing yang matang

Karena persaingan yang terjadi didalamnya sangat ketat, tentu setiap produsen memerlukan strategi marketing yang matang. Strategi tersebut untuk menarik para konsumen dan menjadikannya pelanggan.

Tanpa adanya strategi yang matang, sulit bagi suatu produsen untuk bertahan di dalamnya. Tidak hanya sulit masuk, namun bertahan dalam persaingan oligopoli juga cukup menantang.

  • Persaingan harga yang ketat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pasar oligopoli hanya terdapat satu jenis produk (homogen). Lalu apa pengaruhnya dengan harga? Tentu saja, jika harga yang ditawarkan oleh satu produsen memiliki selisih jauh, maka akan sulit bersaing dan persaingan harga menjadi ketat.

Misalnya saja, perusahaan A menjual produknya seharga Rp10 ribu. Sedangkan, perusahaan B menjual produk lebih mahal sebesar Rp13 ribu. Apa hasilnya? Tentu saja konsumen akan langsung memilih produk perusahaan A.

  • Sulit ditembus produsen baru

Sebelumnya, kita telah membahas bahwa karakteristik pasar oligopoli adalah memiliki produsen terbatas atau kurang dari sepuluh. Nah, batas itulah yang membuat pasar oligopoli sulit untuk ditembus produsen baru.

Tak jarang produsen baru berusaha mengambil risiko dengan mempersempit pasar atau membanting harga. Akan tetapi,  justru menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena alasan inilah persaingan pada pasar oligopoli tidak sehat/sempurna.

  • Kebijakan dari produsen utama berpengaruh pada produsen lain

Pasar oligopoli adalah praktik dimana kebijakan satu produsen utama sangat mampu mempengaruhi keputusan produsen lain. Misalnya, keputusan dalam menentukan range harga produk. Jika produsen utama menjual seharga Rp10 ribu, maka produsen lain tidak jauh dari angka tersebut.

Jenis pasar oligopoli

Setelah mempelajari ciri-ciri pasar oligopoli, kini Anda juga perlu memahami apa saja jenis pasar oligopoli yang umumnya dipraktikkan dalam perekonomian masyarakat. Berikut di antaranya.

  • Pasar oligopoli terdiferensiasi

Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan. Sehingga, dalam jenis pasar oligopoli ini, produk yang dijual oleh produsen bisa dibedakan. Misalnya, harga yang ditawarkan jauh berbeda antara produsen satu dengan lainnya.

  • Pasar oligopoli nonkolusi

Selanjutnya, jenis pasar oligopoli adalah non kolusi. Pada jenis ini, produsen hanya akan memainkan harga dengan melihat perkembangan harga produsen lain. Tujuannya untuk mengembangkan bisnis dan membuat kompetitor tidak bisa bersaing.

  • Pasar oligopoli homogen

Pasar oligopoli homogen disebut juga dengan pure oligopoly. Di dalamnya menjual beragam produk identik dari berbagai produsen, namun sulit untuk dibedakan. Contoh produknya seperti air mineral, semen, rokok ,dan sebagainya.

  • Pasar oligopoli kolusi

Terakhir, jenis pasar oligopoli adalah kolusi, yaitu suatu praktik di mana para produsen saling bekerja sama untuk menaikkan harga. Dengan demikian, bisnis bisa berjalan statis. Bisa dikatakan, jenis yang satu ini tidak memiliki persaingan ketat.

Related Topics