BUSINESS

Cara Menghitung Biaya Produksi bagi Anda yang Akan Memulai Bisnis

Biaya produksi perlu dihitung secara cermat dan mendetail.

Cara Menghitung Biaya Produksi bagi Anda yang Akan Memulai BisnisIlustrasi Forecasting. Shutterstock/one photo.
03 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Menghitung biaya produksi biasanya diperlukan saat seseorang ingin memulai sebuah bisnis. Langkah ini dilakukan agar proses produksi berjalan lancar dan menghindari bisnis mengalami kerugian akibat adanya komponen biaya yang tak tercatat. Lantas seperti apa cara menghitung biaya produksi, pengertian dan rumusnya? Fortune Indonesia coba merangkumnya dari berbagai sumber. 

Sebelum Anda menghitung biaya produksi, pahami dahulu arti dan pengertiannya. Biaya produksi diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk membuat sebuah barang jadi. Biaya produksi ini mencakup biaya pengolahan hingga barang siap didistribusikan.

Meski terdengar mudah, ada beberapa langkah yang kerap terlupakan. Perusahaan harus menghitung secara mendetail biaya produksi yang akan dikeluarkan selama proses pengelolaan. Biasanya biaya produksi akan dihitung mulai dari biaya bahan baku, tenaga kerja dan juga overhead pabrik. Berikut ini ulasannya.  

Jenis biaya produksi

perencanaan manajemen bisnis
ilustrasi manajemen bisnis (unsplash.com/Marten Bjork)

Ada beberapa jenis biaya produksi yang perlu Anda ketahui saat ingin menentukan besaran biaya tersebut. Berikut ini jenis-jenisnya:

1. Biaya tetap atau Fixed Cost :

Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak mengalami perubahan pada jumlahnya, walaupun volume produksi barang meningkat atau menurun. Biaya tetap memiliki sifat yang pasti sehingga dapat dianggarkan dengan tepat. Contoh biaya tetap di antaranya gaji karyawan, biaya sewa, biaya listrik atau air. 

2.Biaya Variabel atau Variable Cost 

Berkebalikan dari biaya tetap, biaya variabel adalah biaya dalam perusahaan yang dapat berubah secara proporsional tergantung pada produksi yang dihasilkan. Naik dan turunnya biaya variabel tergantung pada volume produksi dalam perusahaan. Biaya variabel yang naik artinya produksi meningkat, begitu pun ketika biaya variabel menurun.

3. Biaya Total atau Total Cost

Biaya total diartikal keseluruhan biaya tetap, termasuk biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dalam periode tertentu.

4.Biaya Rata-rata atau Average Cost

biaya rata-rata adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dibagi dengan perolehan output. Jenis biaya ini akan  mengukur jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi setiap unit produk atau output. Bagi bisnis, perhitungan biaya rata-rata atau ATC penting untuk penetapan harga produk. Bila harga produk ditetapkan di bawah ATC, bisnis akan mengalami kerugian.

5. Biaya Marjinal atau Marginal Cost

Biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan untukmembuat tiap unit tambahan dari produk usaha yang mampu dihasilkan. Analisa biaya marjinal bisa digunakan  untuk menentukan dalam titik mana sebuah perusahaan mampu mencapai skala ekonomi, yang merupakan nilai keuntungan yang didapat saat produk menjadi lebih efisien.

Contoh penghitungan biaya produksi

ide bisnis rumahan dengan membuat kue
ilustrasi jualan kue (unsplash.com/Taylor Grote)

Related Topics