BUSINESS

Greenfields Indonesia Kucurkan Rp54 M Bangun Reaktor Biogas di Blitar

Limbah 9.000 ekor sapi akan dikonversi jadi energi biogas.

Greenfields Indonesia Kucurkan Rp54 M Bangun Reaktor Biogas di BlitarGround breaking reaktor biogas Greenfield di Blitar, Jawa Timur (dok. Greenfields Indonesia)
13 September 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) membangun reaktor biogas baru di peternakan keduanya di Wlingi, Blitar, Jawa Timur senilai Rp54 miliar. Langkah ini seiring dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dan menjaga kelestarian lingkungan.

Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia , Heru Setyo Prabowo mengatakan sejak awal beroperasi perusahan berkomitmen untuk melakukan bisnis yang terintegrasi mulai peternakan, pabrik, hingga produk sampai di tangan konsumen. Tujuannya agar perusahaan dapat memegang kontrol penuh atas kualitas dan nutrisi produk maupun dampak yang mungkin dihasilkan selama proses produksi berlangsung.  

"Oleh karenanya kami berinvestasi secara utuh membangun peternakan dan pabrik modern berskala internasional lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk menjaga lingkungan, seperti melalui kehadiran reaktor biogas di Blitar," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9).

Peternakan sapi berpotensi dalam mengeluarkan emisi gas rumah kaca akibat gas metana yang terjadi dari proses alami ketika sapi bersendawa, buang angin, hingga limbah kotorannya.

Berdasarkan laporan Kementerian Pertanian pada 2019, kontribusi gas rumah kaca dari subsektor peternakan masih di bawah 2 persen dari total emisi nasional. Meski demikian, dibutuhkan peran aktif seluruh pihak, termasuk para pelaku industri, guna menekan laju pemanasan global.

“Reaktor biogas yang kami bangun memiliki kapasitas 12.000 m³. Dengan total lebih dari 9.000 ekor sapi, kami memproyeksikan akan dapat menghasilkan 7.200 m³ biogas setiap harinya," kata Heru.

Biogas itu kemudian akan diubah menjadi listrik dengan daya sebesar kurang lebih 15.800 kilowatt  jam. Energi bersih dan terbarukan tersebut bisa sangat bermanfaat untuk operasional di peternakan karena dapat mengurangi ketergantungan perusahaan pada bahan bakar fosil dan menurunkan jejak emisi karbon.

Di samping itu, hasil ampas limbah kotoran sapi dari pengelolaan reaktor biogas juga dapat dijadikan pupuk organik dengan kualitas yang lebih baik.
 

Pengolahan air limbah

Pemanfaatkan reaktor biogas ini juga berdampak besar pada pengolahan air limbah menjadi lebih bersih dan aman bagi lingkungan karena akan menurunkan 70 persen kebutuhan Oksigen Kimiawi/Kebutuhan Oksigen Biokimia (KOK/KOB) serta 50 persen Padatan Tersuspensi Total di aliran limbah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun,  merespons positif langlah Greenfields Indonesia membawa dua dampak, pada kesejahteraan masyarakat dengan penyerapan tenaga kerja 80 persen masyarakat lokal serta mendukung pertumbuhan pertanian masyarakat, dan juga dampak lingkungan.

"Greenfields Indonesia karena selain memiliki visi misi untuk memproduksi susu terbaik se-Asia, mereka menyeimbangkannya dengan memerhatikan lingkungan," katanya.

Greenfields Indonesia merupakan produsen dan manufaktur produk susu segar pasteurisasi dalam kemasan dengan peternakan terbesar di Indonesia. Dengan lebih 19.000 ekor  sapi berjenis Holstein dan Jersey, Greenfields bisa memproduksi susu sapi segar rata-rata 97.000 ton per tahun. Angka itu setara 10 persen dari total produksi sumber susu segar dalam negeri (SSDN) 2022. 

Related Topics