BUSINESS

Investasi Manufaktur Rp497 T, Sektor Apa yang Berkontribusi Besar?

Industri logam dasar mencatat investasi tertinggi.

Investasi Manufaktur Rp497 T, Sektor Apa yang Berkontribusi Besar?Proses kerja di pabrik tekstil. Shutterstock/AdaCo
26 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Investasi sektor manufaktur tumbuh 52 persen sepanjang 2022, atau mencapai Rp497,7 triliun bila dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini terjadi di tengah dinamika geopolitik dan ketidakpastian perekonomian global.

"Sektor industri masih menjadi penyumbang penanaman modal terbesar dibandingkan sektor lainnya. Ini merupakan sinyal kepercayaan investor dalam melihat Indonesia sebagai tempat yang baik bagi investasi,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (25/1).

Pemerintah akan terus proaktif menarik minat para investor nasional maupun global agar menanamkan modalnya di Indonesia, melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif dan menjaga stabilitas ekonomi dan politik.

Menurut data Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), total investasi dalam negeri pada Januari–Desember 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun.

Berdasarkan pembentukan modal bisnis,  investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam periode tersebut mencapai Rp552,8 triliun atau 45,8 persen. Sedangkan investasi yang berasal dari Penanaman Modal Asing(PMA) mencapai Rp654,4 triliun atau 54,2 persen dari total investasi sepanjang 2022.

Subsektor manufaktur

Dari total keseluruhan investasi PMDN dan PMA sepanjang 2022, subsektor manufaktur yang berkontribusi paling besar dicatat industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp171,2 triliun.

“Capaian ini bersamaan dengan kebijakan hilirisasi industri, salah satunya penghiliran nikel yang tengah dipacu dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan pengembangan pabrik baterai,” kata Agus.

Subsektor industri kimia dan farmasi juga berada dalam lima besar investasi PMDN dan PMA, yakni mencapai Rp93,6 triliun. Sedangkan industri makanan dan minuman menjadi subsektor berkontribusi terbesar pada investasi PMDN, mencapai Rp54,9 triliun atau 9,9 persen terhadap investasi PMDN.

Penyerapan tenaga kerja

Penanaman modal di sisi lain membawa dampak luas bagi perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja. Penambahan investasi sepanjang Januari–Desember 2022 menyerap 1,3 juta tenaga kerja. 

“Kami berharap peningkatan investasi, terutama pada sektor industri dapat berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing daerah serta mampu menggerakkan sektor industri kecil di sekitar daerah tujuan investasi tersebut,” katanya. 

Untuk mendorong investasi di sektor industri, Kemenperin menjalankan kebijakan berupa program subtitusi impor 35 persen, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan hilirisasi sumber daya alam.

Percepatan peningkatan investasi pada sektor industri juga ditempuh melalui pemerataan pembangunan industri, yaitu dengan mengembangkan kawasan industri di seluruh Indonesia.

Kinerja investasi tersebut juga terlihat di beberapa daerah tujuan investasi di luar Jawa pada Januari–Desember 2022, seperti Sulawesi Tengah (investasi PMA US$7,5 miliar), Maluku Utara (investasi PMA US$4,5 miliar), Riau (investasi PMDN Rp43,1 triliun), dan KalimantanTimur (investasi PMA Rp39,6 triliun).

Related Topics