BUSINESS

Erick Thohir Prediksi Industri Penerbangan Butuh 6 Bulan Buat Pulih

Industri penerbangan Tanah Air alami tekanan ketika pandemi.

Erick Thohir Prediksi Industri Penerbangan Butuh 6 Bulan Buat PulihMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat membuka Rekrutmen Bersama BUMN 2022, Selasa (12/2).
by
27 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan titik normal bisnis sektor penerbangan dalam negeri akan terjadi dalam kurun waktu 6-8 bulan mendatang. Saat ini, proses pemulihan penerbangan sedang berlangsung dengan adanya musim mudik Lebaran 2022.

"Sekarang mulai kembali normal di banyak negara, termasuk di Indonesia mungkin 6 bulan lagi. Tentu alternatif dari penerbangan maksudnya perjalanan dinas melalui penerbangan maupun wisata,” ujar Erick saat ditemui di Kompleks Stadion GBK, Jakarta, Rabu (27/4).

Dia menjelaskan, saat ini total jumlah pesawat terbang yang sudah beroperasi sekitar 200-an. Sementara, titik normal bisnis penerbangan di Tanah Air biasanya ditandai dengan beroperasinya 400 pesawat.

Industri penerbangan jadi fokus pemerintah

Erick menyebut salah satu pemulihan industri bisnis yang menjadi konsentrasi pemerintah adalah penerbangan. Hal ini lantaran bisnis penerbangan cukup terdampak selama pandemi Covid-19.

Tercatat, banyak sektor transportasi termasuk transportasi udara menghadapi turbulensi yang tidak pernah dihadapi sebelumnya.

Sebagai contoh, terpuruknya keuangan PT Garuda Indonesia Tbk. Struktur keuangan emiten dengan kode GIAA ini memang berdarah-darah, lantaran pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang. Kondisi ini diperparah dengan total utang yang ditanggung perseroan yang mencapai Rp139 triliun.

Beberapa hari lalu, Panitia Kerja (Panja) Penyelamatan Garuda Komisi VI DPR menyepakati langkah Kementerian BUMN dalam menyelamatkan Garuda Indonesia.

Panja Penyelamatan Garuda juga menyetujui usulan PMN ke Garuda sebesar Rp7,5 triliun dari Cadangan Pembiayaan Investasi APBN 2022, yang akan dicairkan jika Garuda Indonesia Tbk mencapai kesepakatan damai dengan krediturnya dalam PKPU. 

Tren penumpang pesawat mulai meningkat

Momen pulihnya industri penerbangan Indonesia juga disampaikan Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. Hingga akhir kuartal I tahun 2022, perseroan telah melayani 11,71 juta penumpang. Jumlah ini naik signifikan sekitar 65 persen dibandingkan dengan Januari - Maret 202.

Sejalan dengan peningkatan penumpang pesawat, pergerakan pesawat turut mengalami kenaikan 11 persen menjadi 106.860 penerbangan.

Menurutnya, penyebab tren peningkatan penumpang pada Maret 2022 tersebut karena penanganan Covid-19 di Indonesia yang juga didukung program vaksinasi booster, berjalan baik sehingga saat ini pandemi dapat terkendali dengan baik. "Hal ini membuat sektor pariwisata sudah mulai dibuka, dan direspons baik oleh para penumpang pesawat," ujarnya dalam keterangannya, Rabu (13/4).

Di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, peningkatan pergerakan penumpang mencapai 88 persen atau dari 4 juta penumpang pada Kuartal I/2021 menjadi 7,53 juta penumpang pada Kuartal I/2022. 

Tren positif lalu lintas penerbangan ini membuat AP II mengaktifkan kembali Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta mulai 1 April 2022 guna mendukung Terminal 2 dan Terminal 3.  Per 12 April 2022, Terminal 1 melayani penumpang pesawat rute domestik untuk penerbangan Airfast, Super Air Jet, Sriwijaya Air, NAM Air dan AirAsia Indonesia.

Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta tetap beroperasi 24 jam setiap hari untuk melayani berbagai penerbangan. AP II dan seluruh stakeholder menjaga agar Bandara Soekarno-Hatta dapat berkontribusi signifikan dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
 

Related Topics