Ekspor Industri Manufaktur Naik, CPO Jadi Pendorong Utama

Intinya sih...
Kenaikan ekspor didorong oleh naiknya harga CPO di Rotterdam dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Surplus neraca perdagangan Indonesia didorong oleh ekspor CPO dan produk turunannya, meskipun impor bahan baku juga mengalami kenaikan.
Jakarta, FORTUNE - Industri pengolahan non-migas menunjukkan kinerja positif pada Februari 2025 dengan nilai ekspor mencapai US$17,6 miliar, meningkat 3,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan kenaikan ini terutama didorong oleh ekspor sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan kenaikan harga CPO di Rotterdam menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan ekspor. Lonjakan harga ini tidak hanya meningkatkan volume ekspor, tetapi juga nilai perdagangan CPO ke luar negeri. Selain itu, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut berkontribusi terhadap kenaikan nilai ekspor.