Equinix Resmikan Pusat Data Pertama di Jakarta, Investasi US$74 Juta

- Equinix, Inc. meresmikan pusat data JK1 di Jakarta dengan investasi US$74 juta melalui kemitraan dengan PT Astra International Tbk.
- Pusat data ini menyediakan akses ke lebih dari 50 layanan cloud, jaringan, dan pertukaran internet untuk mendukung bisnis di Indonesia.
- Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Komdigi, Mira Tayyiba, menekankan investasi pada sektor digital dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar 1 persen.
Jakarta, FORTUNE –Perusahaan infrastruktur digital global, Equinix, Inc., secara resmi meresmikan pusat data International Business Exchange (IBX) pertamanya di Jakarta yang dinamai JK1. Fasilitas ini dibangun melalui kemitraan strategis dengan PT Astra International Tbk dengan total nilai investasi mencapai US$74 juta atau setara dengan sekitar Rp1,2 triliun. Pembukaan pusat data ini memperkuat posisi Indonesia dalam peta infrastruktur digital regional, terutama seiring pertumbuhan pesat ekonomi digital Tanah Air.
Dalam acara peresmian tersebut yang berlangsung kemarin (15/5), Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee, menjelaskan dari jumlah tersebut, nilai investasi capital expenditure (capex) untuk pasar pertama ini adalah US$38 juta atau setara Rp627 miliar).
Pusat data berkinerja tinggi JK1 berlokasi di gedung delapan lantai. Pada tahap awal pengoperasian, fasilitas ini menyediakan 550 rak server. Kapasitas total pusat data ini dapat mencapai 1.600 rak server dengan luas ruang kolokasi 5.300 meter persegi saat sepenuhnya rampung.
JK1 dirancang menyediakan akses terhadap ekosistem digital yang luas, mencakup lebih dari 50 layanan cloud, jaringan, dan pertukaran internet terkemuka, seperti Alibaba Cloud, Amazon Web Services, Microsoft Azure, dan Google Cloud. Ketersediaan ekosistem ini sangat penting untuk mendukung bisnis yang ingin berkembang di Indonesia.
Pada acara itu pula Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Komdigi, Mira Tayyiba, menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur digital. Ia menggarisbawahi dalam setiap kenaikan 20 persen investasi pada sektor digital, produk domestik bruto (PDB) yang ditingkatkan mencapai 1 persen.
Dengan proyeksi ekonomi digital Indonesia yang terus tumbuh dan diperkirakan mencapai US$130 miliar pada 2025, infrastruktur digital yang kuat menjadi penting dalam peningkatan konektivitas dan dukungan terhadap teknologi masa depan, termasuk kecerdasan buatan (AI).
Deputi Bidang Teknologi Informasi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Ricky Kusmayadi, menyambut baik investasi Equinix.
"Peluncuran pusat data pertama Equinix di Indonesia menegaskan daya tarik Indonesia yang semakin kuat sebagai tujuan investasi digital jangka panjang," kata Ricky.
Ia menambahkan kolaborasi antara mitra global dan lokal ini sejalan dengan visi Indonesia menjadi pusat digital regional. Ricky juga mengundang lebih banyak investor untuk menjajaki peluang pada industri pusat data dan berperan dalam pembangunan infrastruktur digital yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia.
Fasilitas JK1 akan menghadirkan layanan konektivitas unggulan Equinix, termasuk Equinix Fabric dan Equinix Internet Access. Layanan ini memungkinkan perusahaan di Indonesia membangun ekosistem digital mereka sendiri dan memanfaatkan berbagai peluang digital yang muncul.
Saat ini, jaringan global Platform Equinix mencakup lebih dari 260 pangkalan data di 74 kota besar dan 35 negara. Di Asia-Pasifik sendiri, Equinix mengoperasikan 60 pusat data di 16 kota utama di sejumlah negara, serta telah mengumumkan ekspansi pasar ke Filipina dan Thailand.