Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Jenis-Jenis Seri Pendanaan Startup, Ketahui Tahapannya!

ilustrasi startup (unsplash.com/Jason Goodman)

Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis startup menjamur di Indonesia. Terlebih bisnis satu ini menarik banyak generasi muda untuk merintis usahanya. 

Sebagai pemilik usaha, funding startup atau pendanaan startup menjadi hal penting yang haru dilakukan oleh perusahaan rintisan. Lewat pendanaan, bisnis Anda bisa berkembang dan menjalankan operasional bisnis dengan baik.

Seiring dengan berkembangnya startup di Indonesia, terdapat berbagai jenis pendanaan startup berdasarkan tahapannya.

Ingin tahu apa saja jenis-jenis seri pendanaan startup? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Pre-seed funding

Tidak sedikit perusahaan rintisan yang harus melewati beberapa tahapan penggalangan dana sebelum melakukan Initial Public Offering (IPO). Tahapan tersebut sering dikenal sebagai series funding atau seri pendanaan.

Jenis-jenis seri pendanaan startup tersebut dikenal sebagai pendanaan atau investasi awal. Pada tahap awal, perusahaan bisa melakukan pre-seed funding atau pra-pendanaan awal.

Dilansir Investopedia, pendanaan tahap ini berasal dari pendiri atau pemilik perusahaannya. Modal usaha bisa dari pemilik, teman dekat, keluarga, atau orang terdekat.

Dalam hal pertumbuhan, fase ini dianggap sama seperti menanam benih dengan menggunakan dana awal untuk memulai bisnis.

Fase awal ini bisa berlangsung sangat cepat atau membutuhkan waktu sesuai dengan sifat perusahaan dan biaya awal pengembangan ide bisnis.

2. Seed funding

Masih pada tahap investasi awal, perusahaan bisa masuk ke tahapan seed funding atau suntikan dana modal awal. Pendanaan ini berasal dari investor yang memberikan investasi dana pada perusahaan rintisan di tahap awal.

Ketika startup mendapatkan keuntungan yang cukup, investor akan mendapatkan keuntungan melalui penjualan sahamnya. 

Fase ini penting dalam membantu perusahaan rintisan membiayai kegiatan bisnis awal, termasuk riset pasar dan pengembangan produk. Selain itu, modal awal dipakai untuk mempekerjakan tim pendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Jika dianalogikan, dukungan finansial awal ini sama seperti menyiram benih yang telah ditanam. Perusahaan startup diharapkan bisa tumbuh menjadi pohon yang subur.

3. Series A

Pendanaan series A atau seri A menjadi tahapan awal pendanaan dari venture capital. Setelah mendapatkan investor pertama, perusahaan akan lebih mudah untuk menarik investor lainnya.

Umumnya, perusahaan akan memakai equity crowdfunding untuk menghasilkan modal sebagai bagian dari putaran pendanaan seri A.

Dalam jenis-jenis seri pendanaan startup ini, pemilik bisnis dapat mempersiapkan diri untuk pertumbuhan usaha di masa mendatang, mulai dari mengoptimalkan bisnis, mengembangkan produk, hingga membuat blue print untuk pertumbuhan usaha.

Maka dari itu, penting untuk memiliki rencana pengembangan model bisnis yang mampu mendatangkan laba jangka panjang. 

4. Series B

Setelah melalui pendanaan seri A, perusahaan telah dianggap berhasil mengembangkan basis pengguna yang substansial. Selain itu, perusahaan membuktikan bahwa mereka siap mengembangkan bisnis ke skala lebih besar.

Di tahap ini, perusahaan akan memasuki pendanaan seri B yang bertujuan untuk ekspansi bisnis. Artinya, dana dari investor akan dipakai untuk memperluas jangkauan pasar.

Perusahaan yang menjalani putaran pendanaan seri B dipandang sudah mapan dan valuasinya cenderung mencerminkan hal tersebut.

Bedanya dengan seri A, seri B akan menambah gelomabng baru perusahaan modal ventura lain yang mengkhususkan diri pada investasi tahap akhir.

5. Series C

Jenis-jenis seri pendanaan startup berikutnya adalah pendanaan seri C. Pendanaan ini diperuntukan bagi perusahaan yang sedang dalam jalur pertumbuhan dan tertarik untuk ekspansi secara global.

Fase ini ditandai dengan perusahaan yang telah membagun basis pelaggan, aliran pendapatan, dan riwayat pertumbuhan yang kuat.

Pada dasarnya, pendanaan seri C fokus pada meningkatkan skala perusahaan agar bisa tumbuh cepat dan sukses. Caranya dengan mencari pendanaan tambahan guna mengembangkan produk baru, ekspansi pasar, atau mengakuisisi perusahaan lain.

Adapun investor yang terlibat dalam putaran seri C di antaranya seperti venture capital tingkat lanjut, bank, dan perusahaan swasta.

6. Series D

Umumnya, perusahaan yang telah menyelesaikan pendanaan hingga seri C akan langsung menuju tahapan IPO. Namun, tidak semua startup siap berkembang dan bisa memenuhi ketentuan untuk berada di sana.

Perusahaan yang belum bisa melakukan IPO biasanya akan memutuskan untuk mengumpulkan dana seri D dan seterusnya. Hal tersebut bisa dijadikan tolok ukur perkembangan suatu perusahaan startup apabila belum siap IPO.

Pendanaan seri D biasanya dilakukan venture capital. Jumlah yang terkumpul dan valuasinya sangat bervariasi karena hanya sedikit startup yang bisa mencapai tahap ini.

7. IPO

IPO merupakan puncak kesuksesan perusahaan rintisan dalam jenis pendanaan startup. Bahkan, fase ini bisa menjadi tahap terakhir pendanaan perusahaan rintisan dalam mengembangkan bisnisnya.

Tahap ini terjadi ketika saham perusahaan ditawarkan untuk pembelian publik pertama kalinya.

Tujuannya untuk menghasilkan dana guna pertumbuhan lebih lanjut. Selain itu, pemiliknya bisa mencairkan sisa saham mereka untuk pendapatan pribadi. 

Nantinya, perusahaan harus membentuk tim eksternal yang mencakup pengacara, akuntan publik bersertifikat, penjamin emisi, dan pakar pasar modal untuk melakukan perjalanan ke publik. 

Itu dia jenis-jenis seri pendanaan startup yang bisa didapatkan dari berbagai pihak untuk perkembangan bisnis. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadia Agatha Pramesthi
EditorNadia Agatha Pramesthi
Follow Us