Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Profil Achmad Zaky, Co-Founder Bukalapak

profil achmad zaky
achmad zaky (wikimedia commons)

Sosok Achmad Zaky mungkin sudah familier di kalangan pengusaha. Pasalnya, ia dikenal sebagai pengusaha Indonesia yang sukses membangun bisnisnya di bidang teknologi.

Zaky merupakan pendiri Bukalapak, salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Ia juga sempat menduduki posisi sebagai CEO Bukalapak.

Kepiawaian dan kepemimpinan yang dimilikinya berhasil membawa Bukalapak berkembang pesat dan menjadi terdepan di industri.

Penasaran seperti apa profil Achmad Zaky? Simak profil, riwayat pendidikan, dan perjalanan kariernya yang menginspirasi.

Profil Achmad Zaky

Termasuk salah satu pengusaha sukses, profil Achmad Zaky dikenal luas sebagai sosok di balik kesuksesan Bukalapak. Lahir di Sragen, Jawa Tengah, Zaky lahir dalam keluarga pendidik.

Sejak kecil, Zaky sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia teknologi saat berada di bangku sekolah dasar.

Berawal dari buku-buku tentang pemrograman dan komputer yang dibelikan oleh pamannya pada 1997, Zaky mulai mengenal bidang tersebut. Ia juga pernah mewakili SMA Negeri 1 Solo di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer tingkat Nasional.

Di tahun 2014, Zaky melanjutkan studinya di Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung dan berhasil lulus dengan predikat cumlaude.

Setelah lulus, ia mulai merintis bisnisnya dengan merancang platform Bukalapak. Dengan memainkan peran penting dalam perusahaan, ia berhasil mengembangkannya sebagai salah satu platform e-commerce di Indonesia yang telah membantu pelaku UMKM.

Beberapa tahun kemudian, Ia berhasil meraih gelar Master of Science-Business Administration and Management, General dari HEC Paris. Selain menjadi pengusaha, ia juga aktif dalam filantropi melalui Achmad Zaky Foundation (AZF).

Perjalanan membangun Bukalapak

Dianggap memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian dan teknologi di lingkungan UMKM, Zaky mendirikan Bukalapak pada tahun 2010.

Bersama dengan kedua rekanya, ia mulai mengembangkan platform dagang untuk membantu pelaku usaha kecil. Selama membangun Bukalapak, Zaky dihadapkan dengan berbagai tantangan, termasuk keterbatasan modal.

Lewat kerja keras dan inovasi yang dimilikinya, Zaky terus membangun Bukalapak hingga menjadi perusahaan ternama. 

Profil Achmad Zaky sebagai CEO Bukalapak berhasil membuka perusahaan rintisannya berkembang pesat. Bahkan, Bukalapak berhasil menyandang status sebagai unicorn keempat di Indonesia pada tahun 2018.

Dengan kepiawaian dan strategi bisnisnya, Zaky berhasil meraih Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 dari Presiden Joko Widodo di Jambi.

Memutuskan untuk mundur dari posisi CEO

Sempat menjadi CEO Bukalapak, pengusaha muda inspiratif satu ini memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada 6 Januari 2022, setahun sebelum perusahaan melantai di bursa efek.

“Menurut saya, definisi sukses itu bagaimana kita bisa memberikan impact atau manfaat yang lebih banyak ke sebanyak mungkin orang. Jika kita bisa create value atau memberikan manfaat ke banyak orang, pasti otomatis kesuksesan finansial akan mengikuti,” ungkap Zaky kepada Fortune Indonesia, dikutip Senin (19/1).

Pernah masuk Fortune 40 Under 40, Zaky memutuskan untuk mendirikan perusahaan modal ventura bernama Init-6 untuk mendukung ekosistem startup di Indonesia.

Lewat Achmad Zaky Foundation, ia membuka pendaftaran Startup Campus batch ke-2 dalam mendorong lahirnya pengusaha muda di industri digital. Adapun Startup Campus didirikan dari keinginan Zaky untuk "membawa" Silicon Valley ke Indonesia.

Bukalapak mentransformasi bisnisnya

Di awal 2025, Bukalapak mengambil keputusan untuk menghentikan penjualan produk fisik atau layanan marketplace di platformnya. Transformasi bisnis tersebut diumumkan Bukalapak pada 7 Januari 2025.

“Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis keterangan manajemen lewat situs blog Bukalapak, dikutip Senin (19/5).

Langkah ini pun langsung menjadi sorotan publik mengingat Bukalapak dikenal sebagai salah satu pionir platform e-commerce di Indonesia.

Mengikuti keputusan tersebut, Bukalapak memutuskan untuk mengalihkan fokusnya ke penjualan produk virtual, seperti token listrik, pulsa, paket data, dan berbagai layanan serupa lainnya.

Hal tersebut dilakukan perusahaan dalam memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan. Keputusan tersebut diambil sebagai bagian strategi panjang perusahaan untuk relevan dan kompetitif di industri.

Selain layanan marketplace, Bukalapak juga telah menutup layanan cash on delivery (COD) dan pengiriman BukaSend.

Kerja keras dan kreativitas menjadi kunci kesuksesan dalam membangun bisnis. Lewat kisah dan profil Achmad Zaky, bisnis yang dibangun juga harus bisa memperhatikan etika bisnis agar bisa berdampak positif bagi masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadia Agatha Pramesthi
EditorNadia Agatha Pramesthi
Follow Us