Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-04-28 at 16.11.28.jpeg
CEO Danantara Rosan Roeslani saat sambutan pada Town Hall Danantara Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Senin (28/4). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia)

Intinya sih...

  • Rosan Perkasa Roeslani membantah kabar mundurnya Ray Dalio dari posisi penasihat di BPI Danantara.

  • Menurut Rosan, kolaborasi dengan Dalio masih berjalan lancar dan aktif hingga kini.

  • Dalio diumumkan sebagai anggota dewan penasihat BPI Danantara pada 24 Maret 2025, dinilai sebagai bentuk kepercayaan investor global terhadap arah baru pengelolaan investasi di Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, membantah kabar mundurnya Ray Dalio sebagai penasihat lembaga tersebut. Rosan menegaskan kolaborasi dengan pendiri Bridgewater Associates itu masih berjalan aktif dan lancar hingga kini.

“Kemarin saya baru minggu lalu ketemu timnya, adiknya juga, Mark Dalio. Pembicaraan berjalan lancar,” kata Rosan kepada pers, Rabu (28/5).

Pernyataan Rosan ini sekaligus meluruskan pemberitaan yang sempat beredar mengenai batalnya Ray Dalio menjadi anggota dewan penasihat BPI Danantara, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg. Laporan media internasional tersebut, yang mengutip sejumlah sumber anonim, menyebutkan bahwa Dalio memilih tidak melanjutkan perannya, meskipun telah diumumkan sebagai penasihat pada Maret 2025 bersama empat tokoh bisnis dan politik lain.

Rosan kembali menegaskan bahwa tidak ada gangguan dalam komunikasi maupun agenda bersama dengan Ray Dalio. “Kemarin baru minggu lalu ketemu sama seluruh timnya,” ujarnya.

Ray Dalio telah diumumkan sebagai salah satu anggota dewan penasihat BPI Danantara pada 24 Maret 2025. Penunjukannya saat itu menarik perhatian luas dan dinilai sebagai cerminan kepercayaan investor global terhadap arah baru pengelolaan investasi di Indonesia.

Nama Dalio juga sering dikaitkan dengan Presiden Prabowo Subianto, yang disebut-sebut mengagumi pandangan dan rekam jejaknya dalam dunia keuangan global.

BPI Danantara merupakan lembaga baru yang dibentuk untuk mengelola dana investasi strategis jangka panjang, sejalan dengan visi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Keterlibatan tokoh internasional sekaliber Ray Dalio dipandang sebagai bagian dari strategi lembaga tersebut dalam membangun kredibilitas dan memperluas jejaring global.

Menurut laporan Forbes, Ray Dalio adalah pendiri Bridgewater Associates, salah satu dana lindung nilai (hedge fund) terbesar di dunia, yang ia rintis dari apartemennya di Connecticut, Amerika Serikat, pada 1975. Lembaga investasi tersebut kini dilaporkan mengelola dana sekitar US$124 miliar.

Dalio meraih gelar sarjana dari Long Island University dan melanjutkan studi hingga memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School.

Pada 2024, Forbes memperkirakan kekayaan Ray Dalio mencapai US$14 miliar, yang menempatkannya sebagai orang terkaya ke-124 di dunia. Berkat pemikirannya yang dinilai berdampak pada kebijakan ekonomi makro global, majalah TIME juga pernah memasukkannya dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia.

Editorial Team