Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Dony Oskaria menyebut bahwa seluruh BUMN akan masuk ke Danantara.
Pernyataan ini menepis kabar bahwa hanya ada tujuh BUMN yang akan dikonsolidasikan ke BPI Danantara.
“Seluruh BUMN masuk ke Danantara, jadi bukan hanya tujuh, seluruhnya,” ujar Dony usai peluncuran Danantara, Senin (24/2).
Seluruh perusahaan BUMN akan ditargetkan masuk Danantara pada akhir Maret 2025 atau lebih tepatnya sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Sebelum RUPS sudah harus pindah ke Danantara. Bulan Maret ini, akhir Maret ini,” kata dia.
Sebelumnya, Danantara dikabarkan akan mengelola aset hingga 571,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp9.049 triliun di tahap awal. Aset tersebut berasal dari tujuh BUMN raksasa, yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), PLN, Pertamina, Bank Negara Indonesia (BNI), Telkom Indonesia, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Adapun total nilai aset Danantara akan bernilai lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp14.658 triliun dalam bentuk asset under management (AUM).