Siapa Pemilik JNE? Ini Profil dan Biografinya

- Johari Zein, pendiri JNE, lahir di Medan pada 16 April 1955.
- Pada tahun 1985, Johari mendirikan jasa pengiriman kurir bernama Worldpak yang kemudian berganti nama menjadi Pronto.
- Dibawah kepemimpinan Johari, JNE berhasil memperluas jangkauan layanannya ke seluruh Indonesia dengan lebih dari 83.000 titik distribusi dan lebih dari 8.000 gerai penjualan.
Jakarta, FORTUNE - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, yang lebih dikenal sebagai JNE Express, merupakan salah satu perusahaan ekspedisi terkemuka di Indonesia. Sejak didirikan pada 26 November 1990, JNE telah memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan logistik masyarakat Indonesia, dengan jaringan distribusi yang mencakup lebih dari 83.000 titik tujuan di Indonesia.
Di balik kesuksesan JNE, terdapat sosok visioner yang berperan besar dalam pendiriannya, yaitu Soeprapto Soeparno. Ia mendirikan JNE sebagai divisi dari PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) untuk menangani jaringan kurir internasional.
Dengan modal awal sebesar Rp100 juta dan tim yang terdiri dari delapan orang, JNE memulai operasinya dengan fokus pada layanan kepabeanan dan distribusi kiriman dari luar negeri ke Indonesia.
Selain Soeprapto Soeparno, nama Johari Zein juga tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan JNE. Sebagai salah satu pendiri dan pemilik JNE, Johari Zein turut berkontribusi signifikan dalam membangun dan mengembangkan perusahaan hingga mencapai posisinya saat ini.
Profil dan Biografi Johari Zein
Johari Zein, yang akrab disapa Pak Jo, lahir di Medan pada 16 April 1955. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat dan minat dalam dunia bisnis. Kakeknya adalah seorang pedagang kue, sementara ayahnya juga berprofesi sebagai pebisnis. Lingkungan keluarga yang kental dengan nuansa wirausaha ini membentuk jiwa bisnis Johari sejak dini.
Semasa SMP, Johari mulai menunjukkan inisiatif bisnisnya dengan membuat majalah sekolah menggunakan mesin tik milik ayahnya. Majalah tersebut kemudian dijual kepada teman-temannya, memberikan pengalaman pertama dalam dunia usaha. Kegiatan ini berlanjut hingga masa SMA, menunjukkan konsistensi dan semangatnya dalam berbisnis sejak usia muda.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Johari melanjutkan studi di Akademi Perhotelan Trisakti, Jakarta. Setelah lulus, ia memulai karier profesionalnya di industri perhotelan dengan bekerja di Hotel Hilton International Jakarta sebagai Front Office Cashier Supervisor. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang layanan pelanggan dan manajemen operasional.
Namun, jiwa wirausaha Johari mendorongnya untuk mencari tantangan baru. Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk beralih ke industri ekspedisi dengan bergabung sebagai salesman di perusahaan ekspedisi internasional TNT.
Dedikasi dan kinerjanya yang luar biasa membuatnya cepat naik jabatan menjadi Operation Manager TNT Indonesia. Pengalaman ini memperkaya pengetahuannya tentang industri logistik dan pengiriman barang.
Pada tahun 1985, dengan bekal pengalaman dan pengetahuan yang cukup, Johari memutuskan untuk memulai usaha sendiri dengan mendirikan jasa pengiriman kurir bernama Worldpak, yang kemudian berganti nama menjadi Pronto.
Meskipun usaha ini hanya bertahan sekitar lima tahun, pengalaman tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi Johari dalam memahami dinamika bisnis dan tantangan yang ada di industri ekspedisi.
Titik balik dalam karier Johari terjadi pada tahun 1990 ketika ia bersama dengan Soeprapto Soeparno mendirikan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Dengan modal awal sebesar Rp100 juta dan tim yang terdiri dari delapan orang, JNE memulai operasinya dengan fokus pada layanan kepabeanan dan distribusi kiriman dari luar negeri ke Indonesia.
Peran Johari sebagai salah satu pendiri dan pemilik JNE sangat krusial dalam membangun fondasi perusahaan dan mengarahkan strategi bisnisnya.
Di bawah kepemimpinan dan visi Johari, JNE mengalami pertumbuhan yang pesat. Perusahaan ini berhasil memperluas jangkauan layanannya ke seluruh Indonesia, dengan lebih dari 83.000 titik distribusi dan lebih dari 8.000 gerai penjualan.
JNE mempekerjakan lebih dari 50.000 karyawan, menjadikannya salah satu perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia.
Selain fokus pada pengembangan bisnis, Johari juga dikenal sebagai sosok filantropia. Pada 2017, ia mendirikan Yayasan Johari Zein yang berfokus pada berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Komitmennya dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat tercermin dari berbagai inisiatif dan program yang dijalankan oleh yayasan tersebut.