Tomoro Coffee: Perjalanan, Ekspansi, dan Kepemimpinan Baru

Jakarta, FORTUNE - Star Yuan, pendiri Tomoro Coffee, sebelumnya berperan dalam membesarkan OPPO dan J&T. Setelah mengalami kegagalan dengan startup jam tangan Imoo akibat pandemi, ia memutuskan melanjutkan pendidikan di National University of Singapore. Dengan ilmu bisnis yang diperolehnya, ia memilih industri makanan dan minuman sebagai bisnis barunya.
Pada awalnya, Star mempertimbangkan bisnis milk tea, tetapi kemudian beralih ke kopi. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Fish Sun, ahli strategi produk dari Cina, yang meyakinkannya bahwa kopi adalah bisnis yang menjanjikan dengan basis pelanggan loyal. Star mendapat dukungan investasi dari modal ventura Cina dan memulai perjalanannya di industri kopi.
Tomoro Coffee didirikan dengan visi menghadirkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau. “Penikmat kopi loyal pada produk, bukan hanya pada merek,” ujar Star. Pada 11 April 2022, ia bersama Fish Sun datang ke Jakarta untuk memulai bisnis ini dengan modal US$10 juta (Rp162 miliar).
Fish yang pernah bekerja dengan raksasa teknologi, Apple, meyakinkannya bahwa kopi bukan sekadar minuman, melainkan sebuah janji akan loyalitas yang mengakar bagi pelanggan. Star yang kala itu telah menggenggam komitmen investasi dari sebuah modal ventura Cina langsung bersemangat. Ia sepakat dengan Fish.
“Penikmat kopi loyal pada produk, bukan hanya pada merek,” ujar Star kepada Fortune Indonesia (16/1). Fish pun menjabat sebagai Tomoro Coffee Vice President, Products and Supply Chain.
Dengan cepat, keduanya mencari nama, logo, meracik brand positioning yang pas, dan berbagai fundamental lainnya. Misinya ingin membuat semua orang mudah menikmati kopi berkualitas dengan harga terjangkau. “Nama Tomoro diambil dari kata tomorrow, yang berarti ‘menyambut kebaikan dan merindukan hari esok’. Ini mencerminkan semangat untuk menciptakan versi esok yang lebih baik melalui kopi spesial,” kata Star.
Sementara, logo kucing dipilih karena melambangkan kemandirian, rasa ingin tahu, dan daya tarik universal. Kucing adalah satwa yang bisa berburu dan hidup secara soliter. Di sisi lain, kucing juga dengan mudah menarik perhatian manusia. Seperti halnya Star ingin kopi racikannya menarik pelanggan.
Gerai pertama Tomoro Coffee dibuka pada 9 Agustus 2022 di Landmark Pluit, Jakarta Utara. Star merekrut tim dari berbagai industri, termasuk mantan eksekutif OPPO, Vivo, dan pakar rantai pasok. “Bisnis kami ada berkat tim di baliknya. Ini bukan tentang uang, model, atau produk. Keberhasilan ditentukan oleh sekelompok orang yang mendukung produk ini dan tetap melangkah bersama,” kata Star.
Ekspansi internasional dan kepemimpinan baru

Setelah sukses di Indonesia, Tomoro Coffee memperluas jangkauannya ke luar negeri. Pada November 2023, gerai pertama dibuka di Shanghai, Cina, diikuti enam gerai di Singapura pada Februari 2024, serta 12 gerai di Filipina.
Ekspansi ini menghadapi tantangan seperti regulasi lintas negara dan manajemen rantai pasok. “Tantangan tersebut justru mengasah keunggulan operasional kami,” ujar Star.
Di dalam negeri, ekspansi dilakukan melalui sistem waralaba dengan biaya sekitar Rp500 juta per gerai. Lokasi strategis, efisiensi biaya, dan permintaan pasar menjadi faktor utama dalam memilih lokasi gerai baru.
Tomoro Coffee juga berkomitmen mendukung petani lokal dengan menyajikan kopi Kintamani Bali dalam menu Master S.O.E. Series. “Pasar Indonesia unik. Di sini, kopi segar dan metode tradisional sangat dihargai,” kata Star.
Pada Mei 2024, Tomoro Coffee membangun fasilitas roastery di Jakarta dengan kapasitas produksi 4.000 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. “Kopi ini didistribusikan ke lebih dari 623 gerai kami di Indonesia dan internasional. Keberadaan fasilitas ini memastikan kami mendapatkan kopi yang segar dan berkualitas tinggi serta mendukung ekspansi kami di Asia Tenggara,” katanya.
Dengan suntikan investasi US$60 juta (Rp975 miliar) pada Oktober 2024, perusahaan menargetkan pembukaan 3.000 gerai di Asia Tenggara, termasuk 1.000 gerai di Indonesia.
Pada 2025, Tomoro Coffee mengumumkan perubahan kepemimpinan dengan menunjuk Lulu Yang sebagai CEO Global, menggantikan Star Yuan. Lulu Yang juga menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) di Sands Talk Capital. “Keputusan ini telah dipertimbangkan dengan matang melalui diskusi bersama antara manajemen dan pemangku kepentingan,” kata manajemen Tomoro Coffee.
Star Yuan tetap menjadi pemegang saham dan terus memantau perkembangan perusahaan. Kini, perusahaan mengalihkan fokusnya dari ekspansi gerai ke penguatan merek dan pengembangan digitalisasi.
Sebagai bagian dari strategi reformasi, Tomoro Coffee akan menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi operasional di segmen bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis ke konsumen (B2C). Perusahaan juga akan memperkuat identitas merek melalui inovasi layanan, peningkatan operasional, dan strategi branding yang unik. “Kami percaya di bawah kepemimpinan dewan direksi, manajemen akan lebih efektif, operasional lebih optimal, dan pertumbuhan perusahaan semakin pesat,” ujar manajemen.