Premi Unitlink Turun 22,4%, Bagaimana Kinerja Industri Asuransi Jiwa?

Klaim asuransi jiwa turun 4,4%.

Premi Unitlink Turun 22,4%, Bagaimana Kinerja Industri Asuransi Jiwa?
Ilustrasi asuransi jiwa. Shutterstock/Thodonal88
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, hingga kuartal III-2023 pendapatan premi dari produk asuransi jiwa Unit Link atau Paydi masih turun 22,4 persen secara year on year (yoy) dengan total perolehan nilai Rp64,37 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menjelaskan, kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab masih turunnya pendapatan premi secara industri.

“Secara keseluruhan pendapatan industri asuransi jiwa cenderung mengalami penurunan. Sampai dengan September 2023 ini total pendapatan industri tercatat sebesar Rp162,87 triliun, sedikit mengalami penurunan sebesar 0,6 persen secara yoy . Hasil ini sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan premi dari produk asuransi jiwa unit link,” jelas Budi saat ditemui di Rumah AAJI Jakarta, Rabu (29/11).

Jumlah tertanggung asuransi jiwa capai 94,18 juta

Keluarga Asuransi. (ShutterStock/CorneliusKhrisnaTedjo)

Di sisi lain, untuk pendapatan premi produk tradisional masih meningkat 12,5 persen dengan total premi mencapai Rp67,67 triliun. Hal ini menjadi indikasi bahwa  pemahaman masyarakat Indonesia terhadap jenis proteksi yang dibutuhkannya semakin baik. Indikasi tersebut dibuktikan dengan hasil survei OJK yang menyebutkan bahwa literasi asuransi meningkat ke angka 31,72 persen.

Kondisi tersebut sejalan dengan total tertanggung industri asuransi jiwa masih mencatatkan hasil yang positif dengan peningkatan sebesar 16,5 persen. “Sepanjang periode Indonesia hingga September 2023 ada beberapa hal yang menjadi perhatian  industri asuransi jiwa. Di antaranya kami melihat bahwa kesadaran masyarakat untuk berasuransi  semakin meningkat, hal ini digambarkan dari konsistensi peningkatan jumlah tertanggung yang  saat ini mencapai 94,18 juta orang” ujar Budi.

Klaim asuransi jiwa turun 4,4%

ilustrasi rumah sakit (unsplash.com/Adhy Savala)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Operational of Excellent, IT & Digital (Customer Centricity) AAJI, Edy Tuhirman mengungkapkan klaim dan manfaat yang telah dibayarkan oleh industri asuransi jiwa sepanjang periode Januari – September 2023 adalah sebesar Rp122,46 triliun yang disalurkan kepada 7,69 juta orang.

Secara umum klaim industri asuransi jiwa tercatat menurun 4,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 lalu. Namun demikian, klaim terkait asuransi kesehatan masih terus menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi.

“Pada periode Januari – September 2023 jumlah klaim kesehatan yang dibayarkan oleh industri  asuransi jiwa sebesar Rp15,24 triliun. Untuk pertama kalinya nilai klaim kesehatan lebih tinggi daripada klaim meninggal dunia. Klaim untuk asuransi kesehatan mengalami lonjakan yang cukup tinggi yaitu sebesar 32,9 persen secara year on year, jelas Edy.

Berdasarkan catatan AAJI, sampai dengan September 2023 rasio pembayaran klaim dengan pendapatan premi sudah mencapai 122 persen. AAJI memandang hal ini perlu ditanggapi dengan serius agar industri asuransi jiwa dapat konsisten memberikan perlindungan yang maksimal kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Di tengah tingginya biaya kesehatan akibat inflasi di industri medis, AAJI senantiasa mendorong  industri asuransi jiwa untuk melakukan transformasi melalui inovasi produk dan layanan serta  mendukung segala bentuk kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, regulator, pihak penyedia layanan kesehatan, third party administrator serta pihak[1]pihak lain yang berkaitan dengan industri kesehatan.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya