Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bank Mandiri dan BRI Terus Genjot Penyaluran KUR, Ini Realisasinya

Pekerja mengangkat sajadah yang telah disablon di kawasan Kebon Melati, Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Pemerintah hingga 5 September 2021 telah menyalurkan dana kredit usaha rakyat (KUR) melalui bank penyalur sebesar Rp177,71 triliun kepada 4.795.255 debitur, penyaluran tersebut setara 70,06 persen dari target Rp253,64 triliun. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/h
Intinya sih...
  • Bank Mandiri dan BRI terus genjot penyaluran KUR
  • Realisasi KUR Bank Mandiri capai 52,45%
  • BRI salurkan KUR Rp175 triliun

Jakarta, FORTUNE – Bank-bank plat merah terus memacu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah dicanangkan pemerintah. Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan target penyaluran KUR maksimal sampai dengan Rp300 triliun dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR pada tahun anggaran 2025.

Dalam penyalurannya, Bank Mandiri dan BRI memiliki segmentasi debitur masing-masing sesuai dengan wilayah. Pemerintah menargetkan jangkauan lebih dari 2 juta debitur KUR baru yang bergraduasi. Fokus penyaluran KUR kepada debitur baru diharapkan dapat  memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM.

Realisasi KUR Bank Mandiri capai 52,45%

ilustrasi penyaluran KUR Bank Mandiri (dok. Bank Mandiri)
ilustrasi penyaluran KUR Bank Mandiri (dok. Bank Mandiri)

Untuk penyaluran KUR di Bank Mandiri sendiri berhasil mencapai Rp 20,19 triliun kepada lebih dari 173.000 pelaku usaha di seluruh Indonesia hingga akhir Mei 2025. Penyaluran KUR ini mendukung sektor produktif seperti pertanian, perikanan, jasa produksi, hingga industri pengolahan. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, langkah ini tidak hanya membuka akses permodalan yang inklusif, tetapi juga menjadi katalis dalam menciptakan lapangan kerja dan menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.

Nilai penyaluran KUR tersebut setara 52,45 persen dari target KUR Bank Mandiri pada 2025 senilai Rp 38,5 triliun. Melalui program KUR, bank bersandi saham BMRI ini ingin memastikan pelaku UMKM memiliki modal untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mereka. 

“Ini adalah bagian dari strategi berkelanjutan untuk membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh dan mandiri. Oleh sebab itu, penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Mei  2025 masih didominasi oleh sektor produksi dengan 60,71 persen atau sebesar Rp 12,26 triliun,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Selasa (1/7). 

Dari jumlah tersebut, lanjut Darmawan, sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional disalurkan sebesar Rp 6,17 triliun atau 30,56 persen, sektor jasa produksi menyerap 21,23 persen senilai Rp 4,28 triliun, sektor industri pengolahan 7,56 persen atau sebesar Rp 1,52 triliun, dan sektor perikanan 1,31 persen atau Rp 264 miliar. 

Dalam mempercepat penyaluran KUR, Bank Mandiri mengadopsi pendekatan berbasis ekosistem yang lebih inklusif dan berorientasi pada penguatan sektor produksi unggulan di berbagai wilayah. Sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale menjadi bagian dari strategi closed-loop yang diterapkan untuk mengoptimalkan value chain, sehingga UMKM dapat berkembang lebih pesat dengan akses pasar yang lebih luas.

BRI salurkan KUR Rp175 triliun

KUR BRI (Dok BRI)

Sementara itu, sepanjang Januari hingga Mei 2025, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau setara dengan 39,89 persen dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan oleh Pemerintah. 

Dalam periode tersebut, penyaluran KUR BRI telah menjangkau sekitar 8,29 juta debitur UMKM. Dari sisi distribusi penyaluran, mayoritas KUR yang disalurkan BRI atau sekitar 63,31 persen dialokasikan ke sektor produksi, yang mencakup pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan lainnya. 

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menyampaikan bahwa secara konsep, peran BRI adalah memberikan pemberdayaan kepada UMKM agar mereka dapat berkembang, tumbuh, dan naik kelas. 

“BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” kata Hery.

Di antara sektor-sektor tersebut, pertanian mencatat nilai penyaluran terbesar, yakni mencapai Rp30,63 triliun atau sekitar 43,88 persen dari total KUR. 

Besarnya penyaluran ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya sektor yang berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan sektor riil yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us