FINANCE

Apa Itu Pengeluaran Diskresioner Pemerintah? Pengertian dan Contohnya

Memahami pengeluaran diskresioner pemerintah.

Apa Itu Pengeluaran Diskresioner Pemerintah? Pengertian dan Contohnyailustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

by Desy Yuliastuti

01 February 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pernahkah Anda mendengar istilah pengeluaran diskresioner pemerintah atau government discretionary spending? Apa itu?

Dalam A Dictionary of Economics-Oxford University Press (1997), istilah discretionary spending atau pengeluaran diskresioner adalah pembelanjaan yang diberdayakan oleh badan pemerintah, tetapi tidak diwajibkan secara hukum untuk melakukannya. Hal tersebut dapat mencakup pengeluaran untuk barang dan jasa nyata, seperti pekerjaan umum, dan hibah untuk individu atau organisasi.

Dengan kata lain pengeluaran diskresioner pemerintah adalah item dalam belanja pemerintah di mana alokasinya bergantung pada kebijaksanaan pemerintah dan dilaksanakan melalui tagihan alokasi. Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan berikut ini.

Kebijakan pengeluaran diskresioner pemerintah

Dalam membuat rancangan anggaran, pemerintah harus mendapat persetujuan kongres atau legislatif terkait berbagai komponen yang harus dibelanjakan di tahun fiskal ke depan, termasuk pengeluaran diskresioner.

Melansir laman cerdasco.com, contoh pengeluaran diskresioner adalah pengeluaran untuk pertahanan nasional, pendidikan, transportasi dan bantuan asing.

Sebagai gambaran, di Amerika Serikat pengeluaran diskresioner adalah satu di antara tiga kategori pengeluaran dalam anggaran fiskal. Dua lainnya adalah pengeluaran wajib dan bunga. 

Anggaran untuk pengeluaran wajib akan terus dan tak bisa diganggu gugat, kecuali ada perubahan kebijakan atau perubahan undang-undang yang mengatur ketentuan tersebut,

Adapun bunga bersih amat dipengaruhi oleh utang pemerintah. Pengeluaran untuk bunga akan menjadi semakin tinggi ketika defisit anggaran semakin tinggi dari tahun ke tahun. Hal ini memaksa pemerintah untuk menambah utang. Di samping itu, linflasi dan suku bunga juga turut mempengaruhi pengeluaran bunga oleh pemerintah.

Perbedaan pengeluaran diskresioner pemerintah dan pengeluaran wajib

Pengeluaran pemerintah terbagi dalam dua jenis, yakni pengeluaran diskresioner dan pengeluaran wajib. Apa perbedaannya?

1. Persetujuan kebijakan

Dalam memutuskan pengeluaran diskresioner pemerintah mengajukan rancangan ke legislatif atau kongres untuk mendapatkan persetujuan. Alokasi dana dibuat berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan yang relevan.

Sebagai contoh, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur nonfisik pendidikan meski di tahun sebelumnya itu tidak ada atau nominalnya kecil. Pertimbangan alokasi tersebut misalnya untuk menunjang program pendidikan yang maju dengan fasilitas pendidikan yang memadai. 

Adapun pengeluaran wajib ditentukan oleh undang-undang atau peraturan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Bersifat fleksibel

Pengeluaran diskresioner pemerintah bisa berubah kapan saja atau fleksibel, bergantung pada prioritas pemerintah. Apabila ada perubahan pengeluaran diskresioner, pemerintah mengajukannya ke legislatif atau kongres untuk mendapatkan persetujuan.

Berbeda dengan pengeluaran wajib yang jarang mengalami perubahan. Sekalipun ada perubahan harus melalui proses panjang dan memakan waktu. Untuk mengubahnya, mengharuskan legislatif atau kongres untuk mengubah peraturan atau undang-undang terkait.