Mengenal Reflasi yang Bayangi Perekonomian Global
Diutarakan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.
24 November 2022
Jakarta, FORTUNE - Perekonomian global masih dihantui ketidakpastian, dan membawa ancaman bagi perekonomian Indonesia. Bahkan, menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dunia harus bersiap-siap untuk menghadapi reflasi.
Apa maksudnya? Menurut Perry, ancaman reflasi secara global saat berpangkal pada dua hal: bayangan resesi, dan membubungnya inflasi.
"Ada risiko stagflasi: pertumbuhannya stuck turun, namun inflasinya tinggi. Bahkan [ada lagi] istilahnya reflasi, risiko resesi dan tinggi inflasi," kata Perry saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (21/11).
Perry menambahkan inflasi tinggi akan membuat bank sentral mengerek suku bunga acuan mereka sebagai upaya mengerem konsumsi. Hal tersebut menyeret perekonomian memasuki wilayah suku bunga tinggi, yang kemungkinan akan berlangsung hingga tahun depan.
Tahun ini inflasi dunia diperkirakan mencapai 9,2 persen, menurut Bank Indonesia, yang di antara penyumbang tertingginya adalah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Langkah yang akan diambil ketika reflasi
Selama reflasi, pemerintah dan bank sentral membuat kebijakan-kebijakan untuk memulihkan kondisi dengan berbagai cara, di antaranya:
1. Mengurangi pajak
Pengurangan beban pajak akan membuat masyarakat dan perusahaan memegang uang lebih. Kebijakan ini diharapkan akan membuat masyarakat dan perusahaan mengeluarkan uangnya untuk memutar roda perekonomian.
2. Menurunkan suku bunga acuan
Penurunan suku bunga acuan diharapkan akan mempermudah masyarakat dan perusahaan meminjam uang, mendorong masyarakat dan pebisnis untuk menggunakan uangnya untuk bertransaksi.
3. Mengubah pasokan uang
Ketika bank sentral mendorong nilai uang dan instrumen likuid, akan berpotensi meningkatkan investasi dan masyarakat akan memegang lebih banyak uang.
4. Melangsungkan proyek besar
Investasi dalam nilai besar menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan daya serap tenaga kerja, dan menambah jumlah penduduk dengan kemampuan belanja lebih baik.
Demikianlah ulasan singkat mengenai istilah reflasi yang belakang muncul dalam pemberitaan. Reflasi bukanlah secara langsung merupakan kondisi perekonomian yang menurun, namun fase perbaikan ekonomi yang terjadi setelah pemerintah melakukan pemulihan lewat kebijakan fiskal dan moneter.