Fokus Bisnis Global, 70% Laba Tokio Marine Group dari Luar Jepang

- Tokio Marine Group memperoleh 70% laba dari luar Jepang, menunjukkan pertumbuhan pesat sejak 2007 dengan akuisisi strategis.
- Peringkat ke-8 global berdasarkan kapitalisasi pasar, Tokio Marine Group telah berkembang menjadi pemimpin global di bidang asuransi.
- Tokio Marine Indonesia mencatat pendapatan premi Rp2,3 triliun pada tahun 2024, meningkat 3,1% dibandingkan tahun sebelumnya dengan laba bersih Rp297 miliar.
Jakarta, FORTUNE – Sebagai bagian dari Tokio Marine Holdings, Inc (Tokio Marine Group), PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) memegang peran strategis dalam pengembangan bisnis korporasi globalnya. Seperti diketahui, Tokio Marine Group merupakan induk asuransi asal Jepang dengan jaringan lebih dari 44 negara.
Meski berasal dari Jepang, Managing Executive Officer Tokio Marine Holdings, Inc., Masahiro Koike menyebut penyumbang laba terbesar perusahaan berasal dari luar Jepang. “Secara global, kami telah berkembang pesat sejak 2007 melalui akuisisi strategis, dengan 70 persen laba kami kini berasal dari luar Jepang,” kata Masahiro pada acara 50 Tahun Tokio Marine Indonesia di Jakarta, Rabu (28/5).
Didirikan pada tahun 1879, Tokio Marine Group telah berkembang menjadi pemimpin global di bidang asuransi dengan lebih dari 51.000 karyawan yang beroperasi di 44 negara dan pendapatan bersih sekitar US$8,1 miliar. Per 30 April 2025, Tokio Marine Group menempati peringkat ke-8 secara global berdasarkan kapitalisasi pasar di antara perusahaan asuransi.
Penunjukan Masahiro Koike sebagai Presiden dan CEO baru ini memang akan resmi menjabat setelah rapat umum pemegang saham pada akhir Juni mendatang. Namun demikian, transisi ini menegaskan fokus perusahaan dalam beradaptasi dengan kebutuhan pasar global serta mendorong kesuksesan yang berkelanjutan.
Setengah abad Tokio Marine Indonesia

Di Indonesia, perjalanan Tokio Marine Group dimulai pada tahun 1975 dengan pendirian Asuransi Jayasraya, yang kini dikenal sebagai Asuransi Tokio Marine Indonesia. Saat ini, TMI telah memiliki 430 anggota tim. Masahiro menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar fokus utama dengan potensi pertumbuhan yang besar.
Pada tahun 2024, TMI mencatat pendapatan premi sebesar Rp2,3 triliun, meningkat 3,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih setelah pajak asuransi ini juga mencapai Rp297 miliar, mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 22,2 persen secara tahunan.
Pertumbuhan laba ini juga didorong oleh hasil underwriting yang kuat, yakni sebesar Rp629 miliar, naik 14,6 persen dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga menunjukkan kondisi keuangan yang sehat dengan tingkat Risk-Based Capital (RBC) mencapai 363, persen, jauh di atas ambang batas minimum yang ditetapkan OJK sebesar 120 persen.
“Lima puluh tahun bukan sekadar pencapaian waktu, melainkan simbol kepercayaan yang telah kami bangun bersama seluruh pemangku kepentingan,” ujar Presiden Direktur TMI, Sancoyo Setiabudi.
TMI juga semakin memperkuat posisinya sebagai pemain strategis dalam kelompok perusahaan Tokio Marine di Asia. Pada November 2022 lalu, Tokio Marine Asia Pte. Ltd. telah meningkatkan kepemilikannya di TMI dari 60 persen menjadi 80 persen yang menunjukkan kepercayaan pada pasar asuransi Indonesia yang terus berkembang. Investasi ini mendukung pertumbuhan TMI dengan memanfaatkan keahlian lokal yang luas dan jaringan cabang, sejalan dengan strategi Tokio Marine Group untuk memperluas pasar di negara berkembang dan memperkuat portofolio global.