FINANCE

Switching Reksa Dana, Ini Yang Perlu Diketahui Investor

Ketahui sejumlah hal di bawah ini sebelum switching.

Switching Reksa Dana, Ini Yang Perlu Diketahui Investorilustrasi investasi (unsplash.com/ Austin Distel)
30 June 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Reksa dana merupakan instrumen investasi populer untuk memupuk kekayaan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, dalam perjalanan investasi Anda mungkin terdapat kebutuhan untuk melakukan switching reksa dana. 

Switching, seperti namanya, adalah proses mengalihkan dana dari satu reksa dana ke reksa dana lain dalam satu perusahaan manajemen investasi. Ini biasanya dilakukan untuk mengoptimalkan hasil dan meminimalkan risiko investasi .

Namun, perlu adanya pemahaman mendalam tentang apa itu switching reksa dana, kapan harus melakukannya, dan bagaimana melakukannya dengan cermat dan bijaksana. 

Berikut panduan lengkap mengenai switching reksa dana dan apa saja yang perlu Anda ketahui sebelum melakukannya.

Pengertian Switching Reksa Dana

Seperti telah disebutkan, switching reksa dana adalah proses pengalihan dana dari suatu produk reksa dana ke produk reksa dana lain yang ditawarkan oleh perusahaan manajemen investasi yang sama.

Di Indonesia, banyak perusahaan atau manajer investasi yang mengizinkan investor untuk memindahkan asetnya ke kelas saham yang berbeda atau ke reksa dana yang berbeda.

Tujuan utama switching adalah untuk mengoptimalkan portofolio investasi, merespons perubahan kondisi pasar, atau mengikuti perubahan tujuan keuangan investor.

Kapan Perlu Melakukan Switching?

Pengambilan keputusan untuk melakukan switching harus didasarkan pada pertimbangan yang matang serta analisis mendalam. Berikut beberapa alasan umum yang mungkin menjadi pertimbangan untuk melakukan switching reksa dana:

  • Perubahan tujuan keuangan: Jika tujuan keuangan Anda berubah, misalnya dari investasi jangka panjang menjadi jangka pendek, Anda mungkin ingin melakukan switching untuk mengalokasikan dana secara lebih efisien.
  • Kinerja Reksa Dana yang Buruk: Jika reksa dana yang Anda miliki terus mengalami kinerja yang buruk dalam jangka waktu yang cukup lama, mungkin sudah waktunya untuk melakukan switching ke reksa dana dengan kinerja lebih baik. Misalnya, Anda tengah berinvestasi pada produk reksa dana saham dengan portofolio yang potensi kerugian (unrealized loss) belum terealisasinya sekitar 10 persen, namun dana tersebut akan dicairkan dalam waktu 6 bulan ke depan. Untuk mengoptimalkan waktu tersisa tersebut, Anda dapat memindahkan produk ke instrumen lebih minim risiko seperti reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang. 
  • Perubahan kondisi pasar: Ketika kondisi pasar berubah, beberapa sektor atau instrumen investasi mungkin mengalami performa yang lebih baik daripada yang lain. Pada kasus seperti ini, melakukan switching ke sektor yang lebih potensial bisa menjadi keputusan yang bijaksana.
  • Pengelolaan portofolio yang tidak optimal: Jika portofolio Anda menjadi terlalu terdiversifikasi atau terlalu terfokus pada satu sektor saja, melakukan switching dapat membantu menyelaraskan kembali komposisi portofolio secara lebih optimal.

Yang perlu dilakukan sebelum switching 

  1. Riset dan analisis: riset mendalam tentang reksa dana baru yang ingin Anda pindahkan penting untuk dilakukan. Tinjau kinerja masa lalu, profil risiko, dan strategi investasi. Pastikan reksa dana baru ini sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko Anda.
  2. Konsultasi dengan ahli keuangan: Jika Anda merasa ragu atau kurang berpengalaman dalam melakukan switching, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahli keuangan yang dapat memberikan saran tepat berdasarkan situasi keuangan Anda.
  3. Perhatikan biaya: Periksa biaya yang berkenaan dengan proses switching reksa dana, termasuk biaya jual-beli dan biaya administrasi. Pastikan biaya tersebut sebanding dengan manfaat yang diharapkan dari switching tersebut.
  4. Lakukan pemantauan berkala: Setelah melakukan switching, penting untuk terus memantau kinerja reksa dana baru Anda. Jika kinerja tidak sesuai harapan atau tujuan keuangan Anda berubah kembali, Anda mungkin perlu mempertimbangkan switching ulang.

Related Topics