FINANCE

Dikabarkan Bikin Bursa Kripto Bareng Binance & Telkom, Ini Respons BCA

Juru bicara Binance menolak mengomentari diskusi tersebut.

Dikabarkan Bikin Bursa Kripto Bareng Binance & Telkom, Ini Respons BCAIlustrasi BCA. Shutterstock/Allegra P
13 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Central Asia Tbk merespons kabar yang menyebut bahwa perusahaan itu tengah terlibat diskusi perihal rencana pembentukan bursa kripto di Indonesia. Bank swasta terbesar di Indonesia itu sebelumnya dikabarkan akan membuat platform perdagangan kripto bersama Binance Holdings Ltd dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, mengatakan informasi tersebut tidak benar.  “Manajemen BCA tidak pernah mendiskusikan hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Fortune Indonesia, Senin (13/12).

Hera mengacu pada pemberitaan bertajuk "Binance Weighs Crypto Venture With Richest Indonesian Family" oleh Bloomberg . Dalam warta tersebut, Jumat (10/12), seorang sumber anonim mengatakan Binance tengah berdiskusi dengan BCA dan Telkom ihwal rencana pembentukan bursa kripto di Indonesia. BCA merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Hartono bersaudara, dan Telkom merupakan BUMN operator telekomunikasi.

Adopsi kripto di Indonesia

Menurut sumber Bloomberg, kemitraan antara Binance, BCA, dan Telkom akan memicu adopsi mata uang kripto yang lebih luas di Indonesia. BCA disebut-sebut dapat menjalin kemitraan melalui entitas lainnya. Diskusi mengenai itu sedang berlangsung dan ketentuan kesepakatan masih dapat berubah.

Sementara Bagi Binance, kerja sama itu akan menjadi pijakan lebih dalam di Indonesia. Bursa kripto terbesar di dunia itu tercatat memiliki investasi di Tokocrypto, salah satu pasar kripto terbesar di Indonesia.

Seorang juru bicara Binance menolak mengomentari diskusi tersebut. “Kami mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari industri blockchain secara global, dan kami terus mencari peluang bisnis di setiap negara,” begitu katanya.

Telkom Indonesia sedang mempelajari peluang baru untuk bermitra dengan pemain utama melalui MDI Ventures, kata Senior Vice President of Corporate Communications and Investor Relations Telkom, Ahmad Reza kepada Bloomberg. Menurutnya, itu terutama mengingat potensi pasar blockchain dan aset kripto serta peluang memanfaatkan konektivitas grup.

Pemerintah Indonesia mendukung perdagangan aset kripto, tetapi tidak mengizinkan penggunaannya sebagai alat pembayaran. Pasalnya, rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di negeri ini.

Bank-bank yang bertaruh pada kripto

Sejumlah bank di Asia Tenggara sebelumnya dikabarkan tengah atau telah membangun kemampuan digitalnya dengan mempertimbangkan usaha kripto. DBS Group Holdings Ltd., misalnya, mengoperasikan DBS Digital Exchange. Pemberi pinjaman terbesar di kawasan ekonomi ini menyediakan layanan dalam penawaran token keamanan dan perdagangan mata uang kripto.

Bulan lalu, Siam Commercial Bank mengatakan akan mengakuisisi 51 persen saham Bitkub Online Co. US$530 juta atau setara Rp7,55 triliun (asumsi kurs Rp14.250). Bank tertua di Thailand itu mengatakan akuisisi dilakukan untuk memperluas bisnis aset digitalnya.

Related Topics