Menengok Dampak Positif Kenaikan Inflasi Terhadap Perekonomian
Stabilitas inflasi perlu dijaga.

Jakarta, FORTUNE – Kenaikan inflasi secara umum dianggap akan berdampak negatif karena membebani perekonomian. Namun, lonjakan tingkat kenaikan harga barang dan jasa itu dalam beberapa tingkatan bisa memberikan pengaruh positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa yang berlangsung secara terus-menerus. Jika harga barang dan jasa meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Pada gilirannya, kenaikan tersebut menyebabkan penurunan nilai uang. Dalam arti lain, inflasi bisa dianggap sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Senada, Bank Indonesia (BI) menyebutkan inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam periode tertentu. Suatu kondisi tidak dapat disebut sebagai inflasi jika kenaikan harga hanya terjadi pada satu atau dua barang saja. Lonjakan harga harus terjadi secara luas pada barang dan jasa lain.
Lantas, apa penyebab inflasi? Faktornya banyak, mulai dari kenaikan permintaan, lonjakan biaya produksi, serta tingginya peredaran uang.
Menurut laman OCBC NISP, dampak positif inflasi akan dirasakan oleh tiga pihak, yakni debitur atau pihak yang memiliki utang, pengusaha, dan negara. Berikut penjelasannya.
1. Debitur

Debitur akan beroleh keuntungan dari kenaikan harga barang secara umum. Pasalnya, ketika terjadi inflasi tinggi, jumlah bunga pinjaman akan menurun karena nilai uang yang berkurang.
Selain itu, debitur dapat memperoleh keringanan berupa penyesuaian dari pemberi kredit atau kreditur. Terlebih, jika inflasi ini masuk dalam klausul kondisi tidak terprediksi dalam perjanjian kredit. Maka, pihak kreditur pun mesti menerima fenomena kenaikan inflasi sebagai kejadian yang perlu dipahami.
2. Pengusaha

Bagi para pengusaha, kenaikan inflasi memungkinkannya untuk menutup biaya produksi seiring dengan harga barang dan jasa yang meningkat. Tak hanya itu, produksi barang disinyalir menjadi lebih produktif ketimbang periode sebelumnya saat inflasi rendah.
Ketika terjadi inflasi, pemerintah biasanya akan meminta bantuan kepada para pengusaha besar untuk mendukung perekonomian. Pengusaha ini bisa menyumbangkan ataupun meminjamkan aset guna menstabilkan keuangan secara sementara.
3. Negara

Inflasi dapat mengancam perekonomian, bahkan membuat suatu negara bangkrut. Namun, kenaikan inflasi yang terjadi secara ringan bisa berdampak positif bagi perekonomian. Inflasi, misalnya, bisa membantu meningkatkan pendapatan negara.
Pada saat bersamaan, kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan akan mendorong masyarakat untuk selalu mempersiapkan tabungan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dalam arti lain, inflasi akan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk mengurangi perilaku konsumtifnya.
Secara keseluruhan, kenaikan inflasi sebaiknya mesti berada dalam koridor yang aman. Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, pernah berbicara panjang-lebar soal dampak inflasi bagi perekonomian dalam negeri.
Ia mengambil perumpamaan inflasi seperti tekanan darah pada tubuh manusia. Jika terlalu tinggi atau terlalu rendah, tekanan darah dapat menyebabkan seseorang pingsan hingga mengalami kerusakan organ.
Karena itu, menurutnya, inflasi harus dikendalikan dan stabilitasnya dijaga. Dengan kata lain, inflasi sebaiknya tak boleh terlalu tinggi dan rendah bagi perekonomian.