FINANCE

Stagflasi Adalah: Pengertian dan Dampaknya Bagi Kinerja Perekonomian

Stagflasi berdampak buruk bagi perekonomian.

Stagflasi Adalah: Pengertian dan Dampaknya Bagi Kinerja Perekonomianilustrasi inflasi (unsplash.com/Markus Spiske)
27 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Risiko stagflasi disebut-sebut tengah membayangi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Stagflasi dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi perekonomian secara keseluruhan.

Bank Indonesia, misalnya, belum lama ini menyatakan ancaman stagflasi akibat kenaikan harga komoditas dan suku bunga tinggi masih terus mengemuka. Perang antara Rusia dan Ukraina pun ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.

Jika kondisi kenaikan harga ini berlarut-larut, berbagai negara akan menaikkan tingkat suku bunganya untuk menjaga arus modal tidak berbalik keluar. Hal itu dapat menyebabkan seretnya penyaluran kredit dan menghambat aktivitas perekonomian di berbagai negara.

Imbasnya, daya beli masyarakat turun dan kian sulit menjangkau harga barang-barang yang melambung. "Sehingga melihat adanya stagflasi. Inflasi tinggi dan respons suku bunga tinggi menekan pertumbuhan. Artinya, stagflasi akan terus mengemuka," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin M Juhro, dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (7/9).

Dalam laporan Global Economic Prospects June 2022, Bank Dunia turut menyebutkan perekonomian dunia akan melambat tahun ini akibat sejumlah kemelut, mulai dari pandemi COVID-19 sampai krisis geopolitik Eropa Timur. Lembaga ini bahkan mengingatkan akan ancaman stagflasi, kondisi saat inflasi membubung, namun pertumbuhan ekonomi terkoreksi.

Bank Dunia mengatakan invasi Rusia ke Ukraina semakin memperparah dampak ekonomi dari krisis pandemi COVID-19. Akibatnya, perekonomian ditaksir akan memasuki periode pertumbuhan lemah yang berlarut-larut dengan risiko inflasi tinggi.

Pengertian stagflasi

dampak inflasi
ilustrasi dampak inflasi (unsplash.com/Dulana Kodithuwakku)

Dikutip dari Investopedia, stagflasi ini merujuk kepada kondisi siklus ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, namun tingkat pengangguran tinggi, dan inflasi membubung.

Istilah stagflasi ini pertama kali diperkenalkan oleh politisi Inggris Iain Macleod dalam pidatonya di depan House of Commons pada 1965. Kala itu, perekonomian Inggris tengah dalam kondisi tertekan.

Stagflasi ini sebagai dampak gabungan dari ekonomi yang “stagnan” dan “inflasi”.

Istilah stagflasi kembali muncul selama krisis minyak pada era 1970-an. Kala itu, ekonomi Amerika Serikat, misalnya, mengalami resesi atau pertumbuhan ekonomi negatif selama lebih dari setahun. Pada saat sama, kondisi inflasi di sana mencapai dua digit, dan tingkat pengangguran sempat mencapai 9 persen.

Jadi, stagflasi adalah kombinasi dari tiga hal negatif: pertumbuhan ekonomi lebih lambat, pengangguran yang lebih tinggi, dan harga barang yang melonjak.

Dalam logika ekonomi, stagflasi adalah kondisi yang tidak seharusnya terjadi. Harga barang dan jasa mestinya tidak mengalami kenaikan ketika orang memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan.

Penyebab stagflasi

dampak inflasi adalah tingkat kemiskinan meningkat
ilustrasi dampak inflasi (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Related Topics