Jakarta, FORTUNE - Pada masa setahun pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) berhasil mencapai 237.859 unit rumah alias meningkat 10,99 persen ketimbang periode sama tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), pada rentang Januari hingga 20 Oktober 2025 saja, realisasi penyaluran KPR FLPP telah mencapai 203.439 unit rumah dengan nilai pembiayaan mencapai Rp25,24 triliun.
Jika dihitung sejak 2022, total penyaluran FLPP oleh BP Tapera telah mencapai 858.739 unit rumah senilai Rp101,3 triliun.
“Kami melihat adanya tren positif pencapaian penyaluran KPR FLPP yang diikuti dengan berbagai usaha yang telah kami lakukan,” kata Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, dalam pernyatannya, dikutip Selasa (21/10).
Heru menambahkan, peningkatan kinerja FLPP tidak dapat dilepaskan dari strategi penguatan di sisi demand maupun supply, serta tata kelola dan manajemen risiko yang kian baik. Dari sisi permintaan, BP Tapera kini memiliki 41 bank penyalur menyusul bergabungnya Bank Nobu dan Bank Artha Graha sebagai mitra baru.
Selain memperluas jaringan penyalur, BP Tapera juga menggandeng lebih banyak pengembang demi mempercepat pembangunan rumah subsidi.
“Kami memberikan rating developer berdasarkan penilaian terhadap kinerja dan pelayanan kepada MBR. Ini memacu pengembang agar lebih profesional dan produktif,” kata Heru.
Dari sisi tata kelola, BP Tapera memastikan ketepatan sasaran penerima manfaat. Hasil pemantauan dan evaluasi pada semester I menunjukkan tingkat keterhunian mencapai 92 persen dari 29.966 rumah yang disurvei—artinya lebih dari 27.700 rumah benar-benar dihuni oleh penerima manfaat.
Selain itu, lembaga ini juga memperkuat pengawasan terhadap kinerja bank penyalur serta menerapkan digitalisasi proses pembiayaan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas program.
“Program ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah pertamanya dengan berbagai kemudahan — uang muka mulai 1 persen, bunga tetap 5 persen sampai lunas, dan tenor panjang hingga 20 tahun dengan cicilan sekitar Rp1 juta per bulan,” ujarnya.
Dengan capaian tersebut, BP Tapera optimistis dapat menuntaskan target 350.000 unit rumah bersubsidi hingga akhir tahun.