FINANCE

Pahami Istilah Flexing dalam Kehidupan Sosial

42% orang Indonesia belum memahami "kaya" yang sesungguhnya.

Pahami Istilah Flexing dalam Kehidupan Sosialilustrasi belanja dengan fitur paylater (pexels.com/Andrea Piacquadio)
08 September 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Istilah flexing pasti sudah tidak asing di telinga masyarakat. Tapi, apa sih flexing itu dan kenapa sih dinamakan demikian? 

Budaya flexing awalnya digunakan oleh para atlet binaraga dalam mempertunjukkan otot-otot mereka, agar terlihat lebih unggul dari atlet lainnya. Seiring berjalanya waktu, budaya flexing ini menjalar ke industri hiburan, di mana penyanyi hip-hop sering kali menunjukkan perhiasan yang banyak dengan harga yang mahal. 

Dari sana, flexing mengalami perluasan makna menjadi “pamer”, baik itu terkait dengan keahlian, kekayaan, kepintaran, dan sering kali digunakan sebagai istilah sehari-hari oleh kebanyakan anak muda saat ini. 

42% orang Indonesia belum memahami "kaya" yang sesungguhnya 

Ilustrasi orang ultra kaya.
Ilustrasi orang ultra kaya. (Pixabay/un-perfekt)

Kehadiran sosial media juga menjadi salah satu platform utama untuk “flexing” ini. Tidak sedikit yang menunjukkan barang-barang mahal, rumah mewah, gadget terbaru, dan lainnya. Dengan maraknya budaya flexing ini, dapat mempengaruhi definisi “kaya” bagi masyarakat, terutama anak-anak muda. 

Fakta dari studi yang dilakukan oleh Financial Fitness Index bank OCBC NISP tahun 2023 juga menunjukkan bahwa sebanyak 42 persen orang Indonesia masih salah paham tentang definisi “kaya”.  

Ternyata, jumlah generasi muda yang menganggap definisi “kaya” adalah mereka yang sering liburan, naik sebesar 350 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, mereka yang percaya bahwa definisi “kaya” berkaitan dengan hal-hal yang bersifat non-investasi, seperti rumah mewah atau fashion bermerek ataupun sering travelling/konser, memiliki skor Kesehatan finansial yang rendah. 

Di sisi lain, mereka yang mengaitkan “kaya” dengan memiliki produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produk bank lainnya, memiliki skor finansial yang lebih sehat.  

Nah, makanya, mereka yang “flexing” belum tentu benar-benar financially fit. Bisa jadi ada yang mengutamakan liburan tapi belum sadar akan pentingnya dana darurat. Bisa jadi juga yang tidak flexing malah sudah punya banyak produk investasi. We never know, right?

Ini kriteria orang yang sehat financial 

Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index (FFI) 2023 dalam Nyala Festival/Dok OCBC NISP

Related Topics