FINANCE

Transaksi Repo Bank Tembus Rp11,4 triliun, BI Dorong Perluasan Pasar

BI fasilitasi 76 bank perluasan pasar keuangan.

Transaksi Repo Bank Tembus Rp11,4 triliun, BI Dorong Perluasan PasarPenandatanganan simbolis perjanjian induk repo antar bank atau kontrak Global Master Repo Agreement (GMRA), (29/5) di Jakarta/Dok Bank Indonesia
30 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mendorong perluasan pelaku transaksi repurchase agreement (repo) perbankan guna pengembangan pasar keuangan yang maju dan modern. 

Hal itu diwujudkan melalui fasilitasi penandatanganan simbolis perjanjian induk repo antar bank atau kontrak Global Master Repo Agreement (GMRA), yang dilakukan oleh 76 bank pada Senin (29/5) di Jakarta. 

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan, perluasan tersebut diharap dapat meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, serta mendorong stabilitas sistem keuangan. 

"Harapannya, pasar uang menjadi lebih aman melalui transaksi repo yang perlu didahului penandatanganan GMRA. Seluruh upaya itu, tidak dapat dilakukan dari sisi regulator saja, namun dengan sinergi antar regulator, instansi dan pelaku pasar," kata Destry melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (29/5). 

Lebih rinci lagi, dari 76 bank tersebut, terdiri dari 71 bank konvensional, 4 bank umum syariah dan 1 unit usaha syariah. Selain itu, terdapat total penandatanganan 246 kontrak perjanjian induk repo antar bank.  Hal ini termasuk dalam inisiatif pengembangan repo di 2023, yang difokuskan untuk mendukung konsolidasi peserta operasi moneter dan pelaku pasar uang dengan klasifikasi Primary Dealers (PDs).
 

Transaksi repo di pasar uang tembus Rp11,4 triliun per hari

Kawasan SCBD Senayan/Shutterstock N Rudianto

Pada kesempatan tersebut, Destry Damayanti juga menyampaikan bahwa dalam 3 tahun terakhir transaksi repo di pasar uang Indonesia telah meningkat signifikan. 

BI mencatat, nilai transaksi pasar uang di tahun 2023 mencapai Rp11,4 triliun per hari, lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dan 2021 sebesar Rp500 miliar dan Rp4,4 triliun. 

Diperkirakan akan terdapat penambahan 30 persen kontrak repo yang terjadi tahun ini. Transaksi repo akan semakin tinggi sejalan dengan dukungan BI melalui transformasi pengelolaan operasi moneter serta partisipasi aktif pelaku pasar.

Ini 3 urgensi pengembangan repo

Ilustrasi Bank/ Shutterstock.Kevin George

Related Topics