LUXURY

Dukung Konservasi Karang, Rolex Kolaborasi dengan Coral Gardeners

Bagian dari Rolex Perpetual Planet Initiative.

Dukung Konservasi Karang, Rolex Kolaborasi dengan Coral GardenersSalah satu kegiatan Taiano Teiho dan Titouan Bernicot dalam konservasi karang/Dok. Rolex
11 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Di pulau Mo'orea, French Polynesia, air yang bening dan jernih seperti kristal serta keindahan karang menjadi tempat bermain bagi Titouan Bernicot dan teman-temannya. Mereka menikmati menyelam, berselancar, dan menghabiskan waktu di sana. 

Namun, kegembiraan mereka tiba-tiba berubah ketika mereka menyadari bahwa terumbu karang yang biasanya mereka pijak terlihat mati, tanpa warna, dan sekarat akibat perubahan suhu air laut dan polusi. Mereka tidak bisa tinggal diam melihat kerusakan dan kepunahan terumbu karang yang mereka cintai.

Pada tahun 2017, Bernicot mendirikan Coral Gardeners, yang sejak itu telah berkembang menjadi sebuah asosiasi. Mereka bertekad merevolusi upaya konservasi laut dan memimpin gerakan global untuk menyelamatkan terumbu karang di seluruh dunia melalui restorasi terumbu karang, meningkatkan kesadaran, dan mencari solusi inovatif.

Coral Gardeners melakukan pembiakan terumbu karang yang tahan terhadap panas agar dapat ditanam dan tumbuh kembali di terumbu karang yang rusak. Dengan memanfaatkan teknik dan teknologi terbaru, mereka juga secara rutin memantau dan menjaga kesehatan serta pertumbuhan karang.

Pada tahun 2022, Rolex mulai memberikan dukungan kepada Coral Gardeners melalui Inisiatif Perpetual Planet. Inisiatif ini didirikan untuk membantu individu dan organisasi dalam menggunakan teknologi untuk melestarikan alam dan sistem yang mendukung kehidupan.

“Merupakan suatu kebanggan untuk mengikuti warisan tokoh-tokoh dari Rolex Perpetual Planet Initiative. Mengikuti jejak ilmuwan dan penjelajah seperti Sylvia Earle membuat saya ingin masuk ke dalam air dan memberikan lebih banyak kontribusi,” kata Pendiri dan CEO Coral Gardeners, Titouan Bernicot.

Restorasi terumbu karang dengan teknologi

source_name

Coral Gardeners menyediakan solusi konkret untuk tantangan lingkungan yang sangat besar ini, di mana setengah dari terumbu karang di dunia telah hilang dan diperkirakan akan menghilang sepenuhnya pada tahun 2050 jika tidak ada tindakan yang diambil.

Coral Gardeners bekerja tanpa henti untuk memulihkan terumbu karang dengan menyalurkan semangat Bernicot, kecintaannya akan laut, dan kekagumannya terhadap para wirausahawan teknologi.

"Tidak semua anggota kami merupakan ahli biologi laut, tapi kami telah menghabiskan ribuan jam di bawah permukaan laut. Kami melihat, kami mengamati, kami mempelajarinya,” kata Titouan.

Para gardeners juga meminta saran dari para ahli dan ilmuwan mengenai metode restorasi terumbu karang. Mereka memotong fragmen karang untuk ditanam di kebun karang selama 12-18 bulan sebelum "ditempelkan" kembali ke terumbu karang terdekat menggunakan semen laut, dan memantau pertumbuhannya. 

Melalui CG Labs mereka mengeksplorasi potensi teknologi untuk berbagi informasi dengan lebih luas. Mereka mengembangkan platform baru, ReefOS, untuk menghubungkan terumbu karang ke smartphone dan komputer agar dapat memantau pekerjaan dengan lebih efisien. Insinyur mereka terus bekerja sama untuk mengoptimalkan dan memperluas konservasi terumbu karang dalam cara yang terbuka, kolaboratif, dan efektif; filosofi penyempurnaan terus-menerus yang sejalan dengan Rolex.

Titouan mengatakan, ide CG Labs adalah untuk adalah untuk mengembangkan solusi masa depan bagi ilmuwan dan praktisi pemulihan terumbu karang. 

“Sangat penting menggunakan alat modern untuk mempercepat apa yang kita lakukan. saya ingin menghubungkan proyek-proyek konservasi, sebagaimana lautan juga saling terkoneksi,” ujarnya.

Memanfaatkan kecerdasan buatan

source_name

Related Topics