Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Di mana Tas Luxury Brand Dibuat, Benarkah di China?

di mana tas luxury brand dibuat
ilustrasi tas mewah (unsplash.com/trinh minh thu)
Intinya sih...
  • Fenomena trade war di media sosial menjadi imbas dari tarif Trump yang tinggi terhadap produk impor, termasuk China.
  • Tren trade war ini dianggap sebagai bentuk protes produsen dan pelaku usaha pada kebijakan tarif Trump atas impor.
  • Isu produk mewah dibuat di China menimbulkan pertanyaan di mana tas luxury brand dibuat, tetapi sebagian besar merek ternama tetap memiliki pusat produksi di Eropa.

Di tengah perang dagang AS-China, media sosial diramaikan mengenai pembicaraan bahwa tas bermerek dunia yang diproduksi di China. 

Dalam video yang viral di platform TikTok, menyatakan bahwa tas luxury brand diklaim dibuat di negara yang dijuluki Negeri Tirai Bambu ini. Dilansir Forbes, salah satu video yang viral mengklaim lebih dari 80 persen tas mewah dibuat di sana.

Seiring dengan topik yang hangat dibicarakan tersebut, tidak sedikit warganet yang mempertanyakan benarkah tas luxury brand yang beredar di tengah masyarakat dibuat di China.

Penasaran di mana tas luxury brand dibuat? Simak informasi di bawah ini.

Fenomena trade war

Munculnya trade war di media sosial menjadi imbas dari diumumkannya tarif Trump kepada sejumlah negara, termasuk China, yang mematok tarif sangat tinggi terhadap produk impor.

Di tengah perang dagang yang sedang terjadi, produsen asal Negara Tirai Bambu ini membagikan video mengenai barang mewah yang dibuat dari negaranya.

Pada beberapa video yang viral, sejumlah tas luxury brand diproduksi dengan biaya yang murah dan bisa dibeli secara langsung dari pabriknya. Video tersebut pun menuai berbagai macam respon dari penggguna media sosial lainnya.

Bahkan, sejumlah produsen menampilan beberapa merek ternama yang diklaim dapat dibuat di pabriknya. 

Pada satu video yang viral, seorang pedagang mengatakan bahwa konsumen telah disesatkan dengan kampanye pemasaran merek mewah terlalu lama.

Munculnya klaim produk barang mewah yang dibuat di China mengakibatkan konsumen mempertanyakan keaslian dan transparansi produksinya.

Bentuk protes terhadap Amerika Serikat

Adapun tren trade war ini dianggap sebagai bentuk protes produsen dan pelaku usaha pada kebijakan tarif Trump yang semua impor dari China.

Sebagai ekspresi protes, sejumlah produsen membagikan video produksi barang mewah yang dpat dibuat di negaranya dengan harga lebih terjangkau.

Meski demikian, para ahli menyebutkan bahwa sebagian besar video trade war yang sedang viral tersebut dicurigai sebagai produk tiruan atau palsu.

Menurut Langer, CEO dan Co-Founder Équité, menyebutkan bahwa klaim produk mewah yang dijual dengan harga murah merupakan sesuatu yang menyesatkan.

“Klaim viral bahwa produk yang sama persis tersedia langsung dari pabrik-pabrik dengan harga yang jauh lebih murah sangat menyesatkan atau salah,” ungkap Langer kepada Forbes, dikutip Kamis (17/4).

Lokasi produksi sejumlah merek ternama

Isu produk mewah dibuat di China menimbulkan pertanyaan di mana tas luxury brand dibuat di kalangan konsumen. Menurut hasil investigasi fashionphile.com, sejumlah produk mewah ternama tetap memiliki pusat produksi di Eropa, tetapi ada yang memiliki jaringan produksi di China.

Mengenai produksi tas dan aksesori Prada, pusat produksi utamanya diketahui di Italia. Namun, Prada juga menjalin kerja sama dengan mitra produksi atau subkontraktor di China untuk produksi sepatu.

Dikenal sebagai merek yang mencerminkan seni dan warisan Italia, Bottega Veneta ternyata memiliki merek yang diproduksi di China. Produk tersebut dilabeli dengan PRC untuk aksesori tertentu dengan mempertahankan kualitasnya sesuai standar.

Berikutnya, ada merek mewah Givenchy yang terkenal akan desainnya yang inovatif, memproduksi produksi di sejumlah negara. Givenchy memperluas operasi manufakturnya ke China dan mengembangkan jaringan produksi globalnya.

Produk dari merek Louis Vuitton diproduksi di Prancis sebagai pusatnya. Mereka juga memiliki fasilitas produksi di Spanyol, Italia, dan negara lainnya. Merek satu ini ternyata tidak memproduksi tasnya di China.

Kualitas produksi China bisa bersaing dengan merek mewah

Meski bukan sebagai pusat produksi barang mewah, China juga berperan sebagai mitra produksi atau subkontraktor untuk bisa memenuhi permintaan pasar seperti negara lain.

Bukan tanpa alasan China menjadi mitra mengingat sumber daya manusia (SDM) cukup berlimpah sehingga memungkinkan produksi dalam jumlah besar.

Selain itu, negara ini dikenal mampu menyaingi kualitas merek mewah secara massal. Dengan kekuatan produksinya, tidak heran banyak produsen berani untuk menawarkan harga yang lebih terjangkau.

Produk-produknya dinilai dapat dijadikan alternatif untuk mendapatkan barang berkualitas yang bisa bersaing dengan merek mewah dengan harga terjangkau. Strategi pemasaran ini tentu sangat menarik minat konsumen dan efektif menaikkan angka penjualan.

Demikian informasi mengenai di mana tas luxury brand dibuat yang sedang viral sebagai efek dari perang dagang AS-China.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadia Agatha Pramesthi
EditorNadia Agatha Pramesthi
Follow Us