Hanya 35 di Indonesia, Clase Azul Luncurkan Botol Tequila Edisi Terbatas
- Clase Azul México meluncurkan Clase Azul Día de Muertos Edición Limitada “Recuerdos” di Indonesia, menjadi penutup rangkaian tahunan Nuestros Recuerdos Series.
- Tequila edisi ini hadir dalam jumlah terbatas, hanya 35 botol untuk pasar Indonesia, dan merepresentasikan filosofi waktu dan memori.
- Peluncuran seri dilakukan di Museum Macan, Jakarta, dengan pengalaman imersif bertajuk “The Memory of a Celebration” yang menghadirkan empat ruangan tematik.
Jakarta, FORTUNE– Rumah tequila artisan asal Meksiko, Clase Azul México, meluncurkan Clase Azul Día de Muertos Edición Limitada “Recuerdos” di Indonesia. Koleksi ini menjadi penutup rangkaian tahunan Nuestros Recuerdos Series yang telah dimulai sejak 2021, sekaligus menandai akhir dari perjalanan kreatif empat tahun yang memadukan tradisi budaya dan keahlian craftsmanship.
Peluncuran “Recuerdos 2025” menjadi momentum bagi Clase Azul dalam memperkuat posisinya sebagai cultural luxury brand global yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga storytelling dan nilai emosional di balik setiap karya.
Clase Azul Tequila Día de Muertos Edición Limitada Recuerdos, hadir dalam jumlah terbatas — hanya 35 botol untuk pasar Indonesia — menjadikannya salah satu rilis paling eksklusif tahun ini.
“Luxury bukan sekadar harga atau status, tetapi perjalanan rasa, warisan, dan penghormatan,” ujar Della Gocciardi, Business Development Manager PT Dwimitra Sukses Perkasa (DSP Group), mitra resmi Clase Azul di Indonesia. “Melalui koleksi ini, kami ingin memperkenalkan tequila sebagai karya seni hidup yang menghubungkan budaya dan emosi.”
Peluncuran seri tersebut dilakukan di Museum Macan, Jakarta, dihadiri oleh Mark Nguyen, Director of Southeast Asia Clase Azul México. Kehadiran eksekutif regional ini memperkuat komitmen brand dalam menghadirkan pengalaman budaya yang autentik dan emosional bagi pasar Asia Tenggara.
Simbol Kenangan dan Seni
Seri “Recuerdos” diambil dari tradisi Día de Muertos, perayaan Meksiko untuk mengenang orang-orang tercinta yang telah tiada. Botolnya, yang dirancang oleh seniman Meksiko Erika Rivera, menampilkan ilustrasi altar ofrenda dalam nuansa hangat, dilengkapi liontin emas 24 karat dengan cameo obsidian—simbol cermin spiritual agar arwah dapat “mengenali diri” mereka.
Di balik kemasan artistik, tequila edisi ini juga merepresentasikan filosofi waktu dan memori. Ia melalui proses aging selama 12–38 bulan dalam barrel American whiskey, dengan agave dimasak dalam pit oven tradisional. Hasilnya menghadirkan aroma kayu asap, kulit jeruk, dan clove, serta cita rasa orange marmalade yang lembut berpadu dengan hangatnya kayu panggang dan cinnamon.
Kehadiran edisi ini di Indonesia dikemas melalui pengalaman imersif bertajuk “The Memory of a Celebration”, yang menghadirkan empat ruangan tematik di Museum Macan, yakni Earth – The Room of Whispers: simbol akar dan asal mula melalui aroma agave dan clay decanter mentah.
Kemudian, "Water" – The Room of Craftsmanship: memperlihatkan proses pelukisan botol oleh artisan secara langsung. "Air" – The Room of Connections: menghadirkan selfie mirror sebagai medium refleksi dan berbagi kenangan. "Fire" – The DDM Series Launch Room: ruang altar Día de Muertos dan representasi emosional koleksi “Recuerdos.”
Melalui pendekatan experiential luxury ini, DSP Group dan Clase Azul menghadirkan dimensi baru dalam pemasaran produk premium — menggabungkan seni, budaya, dan spiritualitas dalam satu narasi yang menyentuh aspek emosional konsumen.


















