IEU-CEPA Buat Tarif Impor Mobil Eropa Lebih Rendah, Begini Respons BMW

- IEU-CEPA akan membuat tarif impor mobil Eropa lebih rendah
- BMW Indonesia merespons positif kesepakatan IEU-CEPA yang akan diratifikasi pada akhir 2026 dan berlaku mulai pada 2027
- Peter Sunny Medalla, CEO BMW Indonesia mengatakan bahwa penurunan tarif akan membantu meningkatkan daya saing produk otomotif Eropa di pasar Indonesia
Jakarta, FORTUNE - BMW Indonesia merespons positif kesepakatan Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang akan diratifikasi pada akhir 2026 dan berlaku mulai pada 2027. Hal ini diharapkan akan yang akan memperkuat industri otomotif nasional, termasuk brand mobil Eropa yang akan menikmati tarif impor lebih rendah dalam beberapa tahun mendatang secara bertahap.
Peter Sunny Medalla, CEO BMW Indonesia mengatakan, efek langsung dari perjanjian perdagangan ini mungkin belum akan terasa dalam waktu dekat.
“Saat ini detail implementasi IEU–CEPA belum dijabarkan secara rinci. Hanya kerangka besar yang sudah disepakati,” ujarnya di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (17/10). “Namun tentu kami berharap tarif akan turun dalam lima tahun ke depan.”
Medalla mengatakan, penurunan tarif akan membantu meningkatkan daya saing produk otomotif Eropa, termasuk BMW, di pasar Indonesia. Namun, jauh sebelum aturan itu berlaku, BMW sudah lebih dulu memperkuat daya saingnya melalui strategi perakitan lokal (knocked down/KD) di pabrik Gaya Motor, Jakarta.
Menurutnya, sebagian besar model BMS sudah dirakit lokal dengan perbedaan yang signifikan — CBU (completely built-up) dikenakan tarif sekitar 50 persen, sementara CKD hanya 10%. Inilah alasan BMW tetap kompetitif di Indonesia.
“Ini yang menyebabkan BMW sukses bertahan. Kami memiliki produk yang tepat hari ini dengan harga terbaik, berdasarkan manfaat lokal assembly di Indonesia,” katanya.
BMW merakit berbagai model di Indonesia bersama mitra lokal, seperti BMW Seri 2, BMW Seri 3, BMW Seri 5, BMW Seri 7, BMW X1, BMW X3, BMW X5, BMW X7, dan MINI Countryman
“Kami juga melihat antusiasme yang kuat untuk rangkaian BMW i, termasuk i4, i7, dan iX, membuktikan bahwa pelanggan Indonesia siap menyambut masa depan mobilitas listrik premium hari ini,” katanya.
BMW Indonesia juga masih menjadi pemimpin di segmen otomotif premium. Hingga akhir kuartal ketiga tahun 2025, BMW telah mencatatkan pengiriman sebanyak 1.795 unit.