Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Perampokan di Museum Louvre, Permata dari Masa Kekaisaran Napoleon Raib

potret Louvre Museum (pexels.com/Igor Passchier)
potret Louvre Museum (pexels.com/Igor Passchier)

Jakarta, FORTUNE - Museum Louvre di Paris, Prancis, terpaksa menutup pintunya sementara pada Minggu, 19 Oktober 2025 setelah terjadi aksi pencurian yang menargetkan koleksi permata mahkota Prancis. Perampokan dramatis itu berlangsung sangat singkat, hanya empat menit.

Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, mengungkapkan bahwa otoritas setempat bergerak cepat setelah menerima laporan insiden tersebut.

"Kami datang segera, beberapa menit setelah menerima informasi perampokan ini. Sejujurnya, operasi ini berlangsung hampir empat menit, sangat cepat. Harus kami akui bahwa mereka profesional," ujarnya, mengutip Al Jazeera, Senin (20/10).

Empat orang pelaku berhasil menggasak delapan artefak bersejarah bernilai tinggi dari ruang pamer museum.

"Kelompok itu membawa kabur delapan barang, sementara barang kesembilan, mahkota milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, ditemukan di dekatnya setelah dijatuhkan oleh para pencuri saat mereka melarikan diri," terang Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Kementerian menambahkan, "Di luar nilai pasarnya, barang-barang ini memiliki warisan dan nilai sejarah yang tak ternilai."

Tim forensik segera tiba di lokasi untuk mengumpulkan jejak dan bukti fisik. Sementara itu, pihak berwenang memastikan akan menelusuri seluruh rekaman CCTV di sekitar area museum guna mengidentifikasi pelaku.

Dalam wawancara dengan radio France Inter, Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez menyebut peristiwa ini sebagai “perampokan besar” dan menegaskan bahwa “permata tak ternilai” telah dicuri dari museum ternama tersebut.

Menurut laporan AFP, sebanyak 60 penyidik kini dilibatkan untuk mengusut kasus ini. Empat orang tersangka utama tengah menjadi target perburuan aparat. "Pihak berwenang Prancis sedang memburu empat pencuri untuk perampokan berani di Museum Louvre pada hari Minggu, di mana mereka menyita delapan perhiasan tak ternilai dan bersejarah," kata Jaksa Agung Paris, Laure Beccau,

Beccau menjelaskan, para pelaku mengenakan topeng selama beraksi dan melarikan diri dengan skuter setelah berhasil membawa kabur koleksi perhiasan berharga tersebut. Mereka bahkan sempat mengancam penjaga museum menggunakan alat pemotong listrik (gerinda sudut) untuk memecahkan bilik kaca tempat permata disimpan.

"Komplotan itu mengendarai truk sambil menarik tangga elektrik yang dapat diperpanjang, yang biasa digunakan untuk mengangkat furnitur ke dalam gedung, ke sisi Museum Louvre untuk mendapatkan akses melalui jendela yang mereka pecahkan," tutur Beccau.

Sistem alarm museum diketahui aktif saat insiden berlangsung, meski otoritas masih menelusuri apakah para penjaga sempat mendengar bunyi tersebut. Jaksa menduga kelompok ini merupakan bagian dari jaringan kejahatan terorganisasi.

"Geng kriminal terorganisasi dapat memiliki dua tujuan: memenuhi perintah yang diberikan kepada mereka, atau mendapatkan permata untuk tujuan pencucian uang," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Luxury

See More

IEU-CEPA Buat Tarif Impor Mobil Eropa Lebih Rendah, Begini Respons BMW

20 Okt 2025, 13:05 WIBLuxury