SJM Bidik Kebangkitan Wisata Macau, Andalkan Tiga Hotel Michelin Key

Jakarta, FORTUNE - Macau tengah menegaskan kembali statusnya sebagai pusat hospitality kelas dunia. Sepanjang 2024, tingkat hunian hotel di wilayah tersebut mencapai rata-rata 86,4 persen, naik hampir 5 poin persentase dibanding tahun sebelumnya, menurut data Statistics and Census Service (DSEC). Peningkatan ini menjadi sinyal kuat kebangkitan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Macau. Selain tingkat hunian yang melonjak, jumlah tamu hotel mencapai 14,43 juta orang pada 2024, naik 6,4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, kunjungan wisatawan internasional bahkan tumbuh 57,4 persen, didorong lonjakan wisatawan asal Korea Selatan sebesar 100,8 persen, serta pertumbuhan signifikan dari Malaysia, Jepang, India, dan Singapura. Kebangkitan sektor perhotelan Macau turut mendorong ekspansi lapangan kerja. Pada kuartal pertama 2025, jumlah pekerja penuh waktu di industri hotel mencapai 60.482 orang, naik 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini menandakan pemulihan dan ekspansi berkelanjutan sektor hospitality di Macau.
Momentum ini dimanfaatkan grup perhotelah global, SJM Resorts, S.A. (SJM) yang agresif membidik pertumbuhan wisata Macau. Dalam edisi perdana MICHELIN Guide untuk Hong Kong dan Macau, tiga hotel unggulannya, Grand Lisboa Palace Macau, Palazzo Versace Macau, dan The Karl Lagerfeld Macau, meraih penghargaan MICHELIN Two Keys. Dengan tiga penghargaan ini, SJM menjadi grup dengan koleksi terbanyak di Macau untuk kategori hotel premium berstandar MICHELIN.
“Pengakuan ini memperkuat warisan panjang kami dalam dunia kuliner berstandar MICHELIN, yang turut menghadirkan visibilitas global dan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi kami," ujar Daisy Ho, Managing Director SJM, dalam keterangan resmi, Rabu (29/10).
“Saya juga ingin menyampaikan selamat kepada seluruh penerima penghargaan lainnya yang bersama-sama terus memperkuat reputasi Macau sebagai Pusat Pariwisata dan Rekreasi Dunia,” ujarnya, menambahkan.
Ho menyampaikan, di tengah pemulihan pariwisata ini, langkah SJM menempatkan investasi pada segmen hospitality premium berstandar MICHELIN menjadi strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat portofolio hospitality premium berbasis lifestyle experience, sekaligus mempertegas peran Macau sebagai destinasi ultra-luxury hospitality di Asia.
"Penghargaan MICHELIN Two Keys bukan hanya validasi reputasi, tetapi juga instrumen untuk menarik wisatawan berdaya beli tinggi di pasar Asia dan internasional," katanya.
Ketiga properti pemenang Two Keys tersebut menampilkan narasi desain dan karakter yang berbeda, tetapi berakar pada filosofi yang sama: menghadirkan keanggunan tanpa kompromi.
Grand Lisboa Palace Macau menggabungkan arsitektur Timur dan Barat dengan sentuhan seni Tiongkok dan Eropa; Palazzo Versace Macau menonjolkan kemewahan Italia lewat detail desain interior dan furnitur khas; sementara The Karl Lagerfeld Macau memadukan estetika avant-garde dan elegansi klasik yang sepenuhnya mencerminkan visi sang ikon mode dunia. Dengan enam bintang MICHELIN dari tiga restorannya, serta tiga hotel berpredikat Two Keys, SJM kini berada di posisi strategis untuk memperkuat ekosistem pariwisata mewah Macau.
Ho mengungkapkan, pihaknya berupaya menghadirkan pengalaman menginap yang selaras dengan citra Macau sebagai destinasi berkelas dunia, dengan standar layanan dan desain yang berakar pada warisan budaya, seni, serta gastronomi. Filosofi perusahaan, katanya, menempatkan pengalaman manusia di pusat setiap aspek bisnis perhotelan SJM.
Konsistensi itu juga sejalan dengan tren positif sektor pariwisata Macau. Pada kuartal pertama 2025, jumlah wisatawan paket tur melonjak 63,8 persen menjadi 2,1 juta orang, dengan 1,867 juta di antaranya berasal dari Tiongkok daratan. Sementara itu, wisatawan internasional tumbuh 157 persen menjadi 204.000 orang, dengan lonjakan tertinggi tercatat dari Korea Selatan dan India.


















